Tes DISC adalah alat psikometrik yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kepribadian dan gaya komunikasi kandidat. Dengan memahami hasil tes DISC, perekrut dapat menentukan apakah seorang kandidat cocok untuk suatu posisi berdasarkan kecenderungan perilaku mereka. Artikel ini akan membahas cara membaca hasil tes DISC dan bagaimana menggunakannya dalam proses rekrutmen.
Baca juga: Teknik Sourcing Kandidat yang Mudah untuk Rekruter Pemula
Apa Itu Tes DISC?
Tes DISC dikembangkan berdasarkan teori psikologi yang dikembangkan oleh William Marston. Tes ini mengkategorikan individu ke dalam empat tipe kepribadian utama:
- Dominance (D) – Dominan
- Influence (I) – Berpengaruh
- Steadiness (S) – Stabil
- Conscientiousness (C) – Cermat
Setiap individu memiliki kombinasi dari keempat aspek ini dalam tingkat yang berbeda, yang menentukan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan kerja dan rekan-rekan mereka.
Memahami Setiap Kategori DISC
1. Dominance (D) – Dominan
Individu dengan skor tinggi dalam dominasi cenderung memiliki karakteristik berikut:
- Berorientasi pada hasil
- Suka tantangan
- Percaya diri dan tegas
- Cenderung mengambil keputusan cepat
Kandidat Ideal untuk:
- Posisi kepemimpinan seperti manajer, direktur, atau pemimpin proyek.
- Peran yang membutuhkan pengambilan keputusan cepat dan keberanian mengambil risiko.
2. Influence (I) – Berpengaruh
Individu dengan skor tinggi dalam pengaruh cenderung memiliki karakteristik berikut:
- Komunikatif dan ekspresif
- Ramah dan mudah bergaul
- Antusias dan penuh energi
- Mampu memotivasi orang lain
Kandidat Ideal untuk:
- Peran dalam pemasaran, penjualan, hubungan masyarakat, atau layanan pelanggan.
- Pekerjaan yang membutuhkan interaksi sosial tinggi dan keterampilan persuasi.
3. Steadiness (S) – Stabil
Individu dengan skor tinggi dalam kestabilan cenderung memiliki karakteristik berikut:
- Sabar dan pendengar yang baik
- Loyal dan dapat diandalkan
- Senang bekerja dalam tim
- Tidak menyukai perubahan mendadak
Kandidat Ideal untuk:
- Posisi dalam layanan pelanggan, administrasi, atau manajemen sumber daya manusia.
- Pekerjaan yang membutuhkan kestabilan dan kerja sama tim.
4. Conscientiousness (C) – Cermat
Individu dengan skor tinggi dalam ketelitian cenderung memiliki karakteristik berikut:
- Analitis dan detail-oriented
- Perfeksionis dan terstruktur
- Mematuhi aturan dan prosedur
- Senang bekerja dengan data dan fakta
Kandidat Ideal untuk:
- Peran dalam keuangan, hukum, teknologi informasi, atau penelitian.
- Pekerjaan yang membutuhkan akurasi tinggi dan pemecahan masalah berbasis data.
Cara Menginterpretasikan Hasil Tes DISC
1. Menilai Skor Utama
Hasil tes DISC biasanya menampilkan skor dalam bentuk grafik atau persentase. Perekrut perlu memperhatikan dimensi mana yang paling dominan dalam diri kandidat.
Misalnya, seorang kandidat dengan skor tinggi pada “D” dan “I” mungkin cocok untuk peran kepemimpinan atau penjualan karena mereka memiliki kombinasi ketegasan dan kemampuan komunikasi yang baik.
2. Memahami Kombinasi Kepribadian
Jarang ada individu yang memiliki satu tipe DISC yang dominan sepenuhnya. Biasanya, seseorang memiliki kombinasi dua atau lebih tipe yang lebih menonjol. Beberapa kombinasi umum meliputi:
- D + I – Pemimpin yang karismatik dan inspiratif.
- S + C – Karyawan yang sangat detail, stabil, dan teliti.
- I + S – Orang yang ramah, sabar, dan senang bekerja dalam tim.
3. Menyesuaikan dengan Posisi yang Dilamar
Setiap posisi kerja memiliki tuntutan yang berbeda. Oleh karena itu, hasil tes DISC harus dibandingkan dengan persyaratan pekerjaan. Sebagai contoh:
- Jika Anda mencari manajer proyek, kandidat dengan “D” yang tinggi akan lebih cocok dibandingkan dengan seseorang yang lebih dominan pada “S”.
- Jika Anda mencari akuntan atau analis data, kandidat dengan “C” yang tinggi lebih diutamakan.
4. Menggunakan DISC Sebagai Panduan, Bukan Keputusan Final
Tes DISC sebaiknya digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam proses seleksi, bukan sebagai satu-satunya faktor penentu. Wawancara, pengalaman kerja, dan keterampilan teknis tetap menjadi bagian penting dalam menilai kelayakan seorang kandidat.
Kesalahan Umum dalam Membaca Tes DISC
- Menganggap DISC sebagai Tes Kepribadian Mutlak – DISC bukanlah alat untuk menilai karakter moral seseorang, melainkan alat untuk memahami gaya komunikasi dan perilaku kerja.
- Mengabaikan Faktor Kontekstual – Kandidat dapat menunjukkan perilaku yang berbeda tergantung pada situasi atau lingkungan tempat mereka bekerja.
- Menggunakan DISC untuk Mengecualikan Kandidat Secara Langsung – Semua tipe DISC memiliki kelebihan dan kekurangan. Jangan langsung mendiskualifikasi kandidat hanya berdasarkan hasil tes ini.
Baca juga: Langkah Talent Acquisition untuk Cegah Ghosting Kandidat
Kesimpulan
Tes DISC adalah alat yang berguna untuk memahami kepribadian kandidat dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam suatu organisasi. Dengan membaca hasil tes DISC dengan baik, perekrut dapat menempatkan kandidat di posisi yang sesuai, meningkatkan produktivitas tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis. Namun, tes ini sebaiknya digunakan sebagai alat tambahan dalam seleksi, bukan sebagai satu-satunya faktor penentu dalam pengambilan keputusan rekrutmen.
Anda bisa mengunjungi MSBU, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.