whatsapp btn

Apa Itu Quiet Hiring? Strategi Rekrutmen yang Low Profile

Hastin Lia • 19 Desember 2024 - 5 Min min read | Hiring

Quiet Hiring

Di dunia rekrutmen, perusahaan terus mencari cara yang lebih efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja mereka. Salah satu tren yang sedang berkembang adalah quiet hiring. Konsep ini mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tetapi semakin banyak perusahaan yang mengadopsinya sebagai strategi untuk mengisi posisi yang kosong tanpa harus melalui proses rekrutmen yang terbuka dan penuh sorotan. Quiet hiring atau rekrutmen yang “low profile” adalah pendekatan yang lebih tertutup, dengan fokus pada pemanfaatan sumber daya internal atau cara-cara tidak biasa dalam mencari karyawan baru.

Artikel ini akan mengulas apa itu quiet hiring, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa semakin banyak perusahaan yang beralih ke strategi ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja mereka.

Baca juga: Tips Background Check Karyawan agar Rekrutmen Lebih Aman

Apa Itu Quiet Hiring?

Quiet hiring merujuk pada strategi rekrutmen di mana perusahaan mengisi posisi yang kosong tanpa mengumumkannya secara terbuka. Alih-alih memposting lowongan pekerjaan atau melakukan wawancara besar-besaran, perusahaan memilih untuk mencari karyawan dari dalam organisasi atau memanfaatkan cara lain yang lebih “tenang” dan lebih sedikit diumumkan.

Inti dari quiet hiring adalah fokus pada penggunaan karyawan yang sudah ada, baik melalui promosi internal, penugasan ulang, atau rotasi pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Strategi ini sering kali dilakukan tanpa melibatkan proses rekrutmen formal, yang biasanya melibatkan iklan lowongan kerja yang besar, proses seleksi ketat, dan biaya yang signifikan.

Istilah “quiet” mengacu pada pendekatan yang tidak mencolok dan sering kali berlangsung di balik layar. Proses ini dilakukan dengan cara yang tidak banyak diketahui oleh publik atau pesaing, sehingga dapat menjaga kestabilan dan kerahasiaan dalam organisasi.

Bagaimana Quiet Hiring Bekerja?

Mekanisme quiet hiring bekerja dengan memanfaatkan talenta yang sudah ada dalam perusahaan atau mencari kandidat yang memiliki potensi, tetapi tanpa membangkitkan banyak perhatian. Beberapa metode umum dalam quiet hiring termasuk:

  1. Promosi Internal: Salah satu cara paling umum dalam quiet hiring adalah mengidentifikasi karyawan yang sudah ada dan mempromosikan mereka ke posisi yang lebih tinggi, tanpa perlu membuka lowongan secara publik. Karyawan yang telah menunjukkan kemampuan dan kesetiaan pada perusahaan bisa dipilih untuk memegang peran baru yang lebih penting.
  2. Penugasan Ulang Pekerjaan: Perusahaan dapat melakukan rotasi pekerjaan, di mana seorang karyawan diberi tugas baru yang lebih kompleks atau posisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan, tanpa harus mencari karyawan eksternal.
  3. Internal Referrals: Dalam beberapa kasus, perusahaan memanfaatkan sistem rujukan internal, di mana karyawan yang sudah ada merekomendasikan rekan atau kontak profesional mereka untuk posisi tertentu. Proses ini dapat mengurangi kebutuhan untuk mengiklankan posisi secara luas.
  4. Peningkatan Keterampilan Karyawan: Perusahaan mungkin memilih untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka melalui pelatihan atau kursus yang diperlukan agar mereka bisa mengisi posisi yang lebih senior, tanpa harus merekrut dari luar.

Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah kecepatan dan biaya yang lebih rendah. Tanpa perlu menjalani proses rekrutmen formal, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang berubah.

Keuntungan Quiet Hiring

Ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan ketika memilih untuk menggunakan quiet hiring sebagai strategi rekrutmen:

  1. Efisiensi Biaya: Salah satu alasan utama perusahaan beralih ke quiet hiring adalah untuk menghemat biaya rekrutmen. Proses rekrutmen formal, mulai dari iklan lowongan pekerjaan hingga seleksi dan wawancara, sering kali membutuhkan anggaran yang besar. Dengan quiet hiring, biaya ini bisa diminimalkan.
  2. Mengurangi Gangguan pada Operasional: Proses rekrutmen yang tradisional seringkali memerlukan perhatian besar dari berbagai pihak dalam perusahaan, yang dapat mengganggu operasional sehari-hari. Dengan quiet hiring, perusahaan dapat mengisi posisi kosong tanpa menciptakan gangguan besar di dalam tim atau menciptakan keributan di pasar tenaga kerja.
  3. Mengembangkan Talenta Internal: Salah satu manfaat terbesar dari quiet hiring adalah kemampuannya untuk mendorong pengembangan karir internal. Dengan mempromosikan karyawan yang sudah ada atau memberi mereka kesempatan untuk mengambil tanggung jawab baru, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen karyawan. Hal ini juga dapat meningkatkan moral tim karena karyawan melihat adanya kesempatan untuk berkembang dalam organisasi.
  4. Kecepatan: Quiet hiring memungkinkan perusahaan untuk mengisi posisi dengan cepat tanpa menunggu lamanya proses seleksi. Hal ini sangat berguna ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan segera tetapi tidak ingin mengganggu proses operasional mereka dengan perekrutan yang terlalu formal.
  5. Fleksibilitas: Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin tidak memiliki posisi yang jelas dan tetap untuk diisi, tetapi mereka membutuhkan bantuan tambahan dalam bidang tertentu. Quiet hiring memungkinkan perusahaan untuk mengatasi hal ini dengan menugaskan pekerjaan secara fleksibel kepada orang-orang yang sudah ada dalam organisasi.

Kapan Perusahaan Menggunakan Quiet Hiring?

Ada beberapa situasi di mana perusahaan lebih cenderung menggunakan quiet hiring:

  1. Keterbatasan Anggaran Rekrutmen: Jika perusahaan menghadapi keterbatasan anggaran, mereka lebih memilih untuk menghindari biaya rekrutmen yang tinggi. Dalam hal ini, memanfaatkan karyawan yang sudah ada untuk mengisi posisi kosong lebih hemat biaya.
  2. Kebutuhan Mendesak: Ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan secara mendesak, tetapi tidak ingin melalui proses perekrutan yang panjang, quiet hiring menjadi solusi yang cepat.
  3. Meningkatkan Pengembangan Karir Internal: Jika perusahaan ingin lebih fokus pada pengembangan talenta internal, mereka mungkin akan memilih untuk mempromosikan karyawan yang ada ke posisi yang lebih tinggi, daripada mencari kandidat eksternal.
  4. Mengisi Posisi Sementara atau Proyek Khusus: Untuk posisi sementara atau proyek khusus yang membutuhkan keterampilan tertentu dalam jangka pendek, quiet hiring memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat menugaskan orang yang sudah ada dalam perusahaan.

Risiko dan Tantangan Quiet Hiring

Meskipun quiet hiring menawarkan berbagai keuntungan, strategi ini juga datang dengan beberapa tantangan:

  1. Keterbatasan Talenta Internal: Tidak semua posisi dapat diisi dengan karyawan internal. Terkadang, perusahaan membutuhkan keterampilan atau pengalaman yang tidak dimiliki oleh staf yang sudah ada, sehingga quiet hiring bisa menjadi solusi yang terbatas.
  2. Karyawan yang Tidak Terlibat: Jika banyak posisi diisi secara internal melalui quiet hiring, karyawan yang merasa tidak terlibat dalam proses tersebut bisa merasa terpinggirkan atau kurang dihargai. Ini bisa mempengaruhi moral tim dan menyebabkan ketidakpuasan.
  3. Kurangnya Transparansi: Pendekatan quiet hiring mungkin membuat perusahaan terlihat kurang transparan, terutama jika tidak ada komunikasi yang jelas mengenai promosi atau peran baru yang diambil oleh karyawan. Hal ini bisa menimbulkan ketegangan atau perasaan tidak adil di antara karyawan yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama.

Baca juga: Bagaimana Menghadapi Kandidat IT yang Overqualified

Kesimpulan

Quiet hiring adalah strategi rekrutmen yang semakin populer di kalangan perusahaan yang ingin menghemat biaya dan waktu dalam mengisi posisi kosong. Dengan memanfaatkan karyawan yang sudah ada, baik melalui promosi, rotasi tugas, atau internal referral, perusahaan dapat mengisi posisi tanpa keributan atau biaya besar. Namun, meskipun menawarkan berbagai keuntungan, strategi ini juga datang dengan beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam hal transparansi dan keterlibatan karyawan.

Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi rekrutmen mereka dan mengoptimalkan talenta internal, quiet hiring bisa menjadi pilihan yang cerdas. Tetapi, penting untuk memastikan bahwa strategi ini diterapkan dengan bijak, dengan komunikasi yang jelas dan pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan ketidakpuasan di antara karyawan.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!

Bagikan Artikel Ini

Subscribe to our newsletter!