back to blog

Tren Sosial Media: Nge-Post, Sourcing Cuan! Lewat Komunitas

Read Time 3 mins | 05 Jun 2025 | Written by: Andrian Putra

Pengguna sosmed

Semakin berkembangnya dunia teknologi, media sosial menjadi salah satu wadah yang semakin populer bagi berbagai kalangan untuk berkumpul, membagikan informasi bahkan mencari peluang. Media sosial kini dijadikan wadah jual beli bagi penggunanya. Siapapun saat ini semakin mudah mengakses informasi dari berbagai lokasi di dunia bahkan berbelanja dengan sangat efisien dengan mencari dan  membandingkan produk yang sedang dicari.

Media sosial mulai ada pada tahun 1996 bersamaan dengan diluncurkannya situs jejaring Bolt (yang kini sudah ditutup). Setelahnya,, pada tahun 1997, muncul Six Degrees, yang memungkinkan pengguna untuk menambah teman dan membuat profil. Setelah itu, mulai muncul Facebook, yang dirilis sekitar tahun 2004 dan sosial media semakin berkembangh dan meluas.

Selama kurun waktu 2022 sampai dengan 2025 pengguna media sosial semakin bertambah, dimana ini menunjukan tren positif pada dunia digital. Pertumbuhan pada 2022 sebanyak 4,62 miliar pengguna, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2023, jumlah pengguna meningkat mencapai 4,76 miliar. Pada tahun 2024, dunia mencatat 5,04 miliar pengguna media sosial, meningkat sebesar 5,8%, dan pada 2025 diperkirakan mencapai 5,24 miliar dengan pertumbuhan 4,1%.

Menyambut Tren Positif melalui Media Sosial

Media sosial tidak hanya sekadar platform untuk membagikan momen, tetapi juga wadah untuk menyebarkan semangat positif. Media sosial saat ini mampu memberikan dampak yang begitu besar pada berbagai aspek kehidupan. Haya dengan memposting, komentar, dan interaksi kita dapat saling terkoneksi untuk menginspirasi, memotivasi, dan menciptakan hubungan yang lebih berarti. Kita bisa menjadi bagian dari perubahan positif di dunia digital dan berikut beberapa diantaranya:

Read: Komunitas Digital: Freelance yang Bikin Cuan!1 (5)

1. Gunakan Media Sosial Sebagai Alat Pembelajaran 

Ikuti akun yang menawarkan konten pendidikan sesuai dengan minatmu: misalnya tentang teknologi, bisnis, bahasa, desain, kesehatan, dan lain-lain. Simpan (save) atau tuliskan konten-konten yang penting lalu cari dan ikuti webinar, kelas daring, atau sesi langsung di platform seperti Instagram, TikTok, atau LinkedIn.

2 (5)

2. Bangun Personal Branding


Membagikan konten yang menampilkan keterampilan, hasil karya, atau pemikiran pribadi melalui media sosial adalah hal yang berguna dalam hal branding (menunjukkan siapa kita dan nilai apa yang kita miliki). Gunakan biografi yang ringkas dan profesional serta jangan lupa konsisten dalam berbagi konten sesuai dengan tema, misalnya penulisan, desain, usaha, karier atau lainnya.

3 (4)

3. Manfaatkan untuk Jaringan & Kolaborasi

Menghubungi individu dalam bidang yang sama (melalui LinkedIn, Twitter, Instagram) menjadi salah satu cara untuk memperluas koneksi di sosial media. Berikan komentar dan berinteraksi dengan konten orang lain secara konstruktif. Jangan menutup diri untuk kirim DM atau gunakan kolom komentar guna menjajaki peluang kolaborasi.

4 (2)

4. Promosi Karya, Bisnis, atau Jasa


Ciptakan akun khusus untuk portofolio atau usaha. Dengan membagikan testimoni, hasil kerja, momen di balik layar, atau tips yang berkaitan dengan bidangmu, maka kamu akan menjadi semakin dipertimbangkan ketika berhadapan dengan calon klien. Manfaatkan hashtag atau fitur reels/shorts untuk mencakup audiens yang lebih besar.

Baca juga: Rezeki Lewat Komunitas Digital: Cerita Nyata Bikin Semangat!

FRC Ecosystem: Nge-Post, Sourcing Cuan!

FRC (Freelance Recruiter Community) merupakan ekosistem crowdsourcing untuk rekrutmen teknologi yang diciptakan oleh MSBU. Komunitas ini menyatukan ratusan perekrut freelance dari seluruh Indonesia untuk saling berinteraksi, berpartisipasi dalam proyek rekrutmen IT, dan menerima apresiasi atas usaha mereka. Melalui pendekatan berbasis komunitas, FRC memberikan kesempatan baru bagi rekruter independen untuk tumbuh, belajar, dan meraih hasil (cuan) selain dari pendapatan utama. Berikut adalah gambaran kerja sebagai anggota FRC Ecosystem:

1. Nge-Post

Yap, teman teman yang tergabung di FRC Ecosystem bekerja dengan sangat mudah. Mereka cukup cek kebutuhan di MSBU dan setelah itu mereka mencari kandidat potensial melalui berbagai platform yang kebanyakan mereka menggunakan sosial media (Nge-Post) untuk melakukan penawaran kerja.

2. Sourcing

Setelah mendapat kandidat, anggota FRC biasanya menampung dahulu kandidatnya untuk di sourcing dan mencocokkan kandidat mana yang sesuai dengan kebutuhan MSBU. Setelah mendapat kecocokan barulah mereka melakukan submit kandidat ke database MSBU untuk masuk tahapan seleksi.

3. Tracking & Cuan

Tahapan terakhir sebagai freelance recruiter di MSBU (FRC Ecosystem), mereka hanya tinggal memantau progres seleksi kandidatnya yang dilakukan oleh internal MSBU. Ketika kandidatnya lolos dan penempatan, maka mereka akan mendapat rewards komisi placement.

 

Andrian Putra

Penggerak komunitas digital yang aktif membagikan cerita dan wawasan seputar peran komunitas dalam perkembangan dunia IT.