whatsapp btn

Purple Squirrel: Mitos Kandidat Sempurna Rekrutmen IT

Hastin Lia • 27 Februari 2025 - 4 Min min read | Hiring

Purple Squirrel

Dalam dunia rekrutmen IT yang semakin kompetitif, istilah Purple Squirrel sering digunakan oleh perekrut untuk menggambarkan kandidat yang memiliki kualifikasi sempurna. Konsep ini merujuk pada individu dengan kombinasi keterampilan teknis, pengalaman industri, dan kecocokan budaya kerja yang sangat langka—sehingga hampir mustahil ditemukan dalam kenyataan.

Meskipun idealnya perusahaan ingin menemukan talenta yang memenuhi semua kriteria yang diharapkan, keberadaan Purple Squirrel sering kali dianggap sebagai mitos yang dapat memperlambat proses perekrutan dan meningkatkan biaya rekrutmen. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang konsep Purple Squirrel, tantangan yang dihadapi perekrut dalam mencarinya, serta strategi yang lebih realistis untuk mendapatkan talenta terbaik dalam industri IT.

Baca juga: Teknik Sourcing Kandidat yang Mudah untuk Rekruter Pemula

Apa Itu Purple Squirrel?

Istilah Purple Squirrel pertama kali muncul dalam dunia rekrutmen sebagai metafora untuk kandidat yang memenuhi semua persyaratan pekerjaan tanpa perlu pelatihan tambahan. Dalam konteks IT, Purple Squirrel diharapkan memiliki keterampilan pemrograman yang luas, pengalaman dengan berbagai teknologi terbaru, pemahaman mendalam tentang industri, dan kemampuan komunikasi yang luar biasa.

Sebagai contoh, perusahaan mungkin mencari seorang Full Stack Developer yang tidak hanya mahir dalam berbagai bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, dan Java, tetapi juga memiliki pengalaman dengan cloud computing, kecerdasan buatan, serta keterampilan kepemimpinan yang kuat. Kombinasi kemampuan ini memang diinginkan, tetapi dalam praktiknya, sulit menemukan seseorang yang memiliki semua keterampilan tersebut dalam satu individu.

Mengapa Purple Squirrel Menjadi Tantangan bagi Perekrut?

1. Standar yang Terlalu Tinggi

Banyak perusahaan mengharapkan kandidat yang dapat langsung berkontribusi tanpa perlu pelatihan tambahan. Namun, ekspektasi yang terlalu tinggi sering kali menyebabkan posisi kosong tidak terisi dalam waktu yang lama. Ini dapat merugikan perusahaan karena kehilangan peluang bisnis akibat kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Keterbatasan Talenta di Pasar Kerja

Di industri IT, permintaan untuk tenaga kerja yang terampil terus meningkat. Namun, tidak semua profesional memiliki kombinasi keterampilan yang diharapkan oleh perusahaan. Akibatnya, mencari kandidat dengan persyaratan ideal dapat menjadi proses yang sangat memakan waktu dan sumber daya.

3. Biaya Rekrutmen yang Meningkat

Semakin lama posisi kosong tidak terisi, semakin besar biaya rekrutmen yang harus dikeluarkan perusahaan. Biaya ini mencakup pemasangan iklan lowongan kerja, penyaringan kandidat, serta proses wawancara yang sering kali harus dilakukan berulang kali tanpa hasil yang memuaskan.

4. Kehilangan Kandidat Potensial

Fokus pada mencari Purple Squirrel dapat menyebabkan perekrut melewatkan kandidat yang mungkin tidak memenuhi 100% persyaratan tetapi memiliki potensi besar untuk berkembang. Kandidat dengan keterampilan yang kuat di beberapa area tertentu dan motivasi tinggi sering kali bisa menjadi aset yang berharga jika diberikan pelatihan yang tepat.

Strategi Alternatif: Fokus pada Kandidat yang Dapat Berkembang

Daripada mengejar mitos Purple Squirrel, perusahaan dapat mengadopsi pendekatan yang lebih realistis dalam merekrut talenta IT. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Prioritaskan Keterampilan Inti

Alih-alih mencari kandidat dengan semua keterampilan yang diharapkan, fokuslah pada keterampilan inti yang benar-benar diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Misalnya, jika perusahaan membutuhkan seorang Backend Developer, maka keterampilan dalam database management dan pemrograman server-side lebih penting dibandingkan dengan pengalaman di front-end.

2. Pertimbangkan Kandidat dengan Potensi Tinggi

Banyak kandidat mungkin tidak memiliki semua keterampilan yang diinginkan, tetapi memiliki motivasi tinggi, kemampuan belajar yang baik, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan baru. Perekrut dapat melihat riwayat pekerjaan kandidat untuk menilai apakah mereka memiliki rekam jejak dalam belajar keterampilan baru dan berkembang dalam peran mereka sebelumnya.

3. Investasi dalam Pelatihan dan Pengembangan

Jika kandidat memiliki dasar keterampilan yang solid tetapi belum memenuhi semua kriteria, perusahaan dapat memberikan pelatihan internal atau eksternal untuk menjembatani kesenjangan keterampilan. Ini tidak hanya membantu perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang sesuai, tetapi juga meningkatkan loyalitas karyawan karena mereka merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berkembang.

4. Gunakan Rekrutmen Berbasis Keterampilan

Daripada hanya melihat pengalaman kerja dan pendidikan formal, pertimbangkan untuk menggunakan metode rekrutmen berbasis keterampilan. Proses seleksi berbasis coding test, project-based assessment, atau case study dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan kandidat dibandingkan hanya melihat daftar pengalaman di resume mereka.

5. Kolaborasi dengan Komunitas IT dan Program Pengembangan Talenta

Bekerja sama dengan komunitas IT, universitas, atau program bootcamp dapat menjadi cara yang efektif untuk mengakses talenta baru yang telah dilatih dalam keterampilan yang relevan. Program internship dan mentorship juga dapat membantu mencetak talenta IT yang lebih siap kerja.

Baca juga: Apakah AI Bisa Menggantikan Peran Recruiter dalam Rekrutmen?

Kesimpulan

Purple Squirrel mungkin terdengar seperti kandidat impian, tetapi mengejarnya tanpa strategi yang realistis dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan bagi perusahaan. Perekrut harus menyadari bahwa setiap kandidat memiliki kelebihan dan kekurangan, serta fokus pada membangun tim yang kompeten melalui pelatihan dan pengembangan dibandingkan hanya mencari kandidat sempurna yang sulit ditemukan.

Dengan menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis keterampilan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi rekrutmen, menghemat biaya, dan mendapatkan talenta yang lebih cocok dengan kebutuhan bisnis jangka panjang. Sebagai perekrut, tugas utama Anda bukanlah mencari kandidat yang sempurna, tetapi menemukan talenta yang bisa berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.

Anda bisa mengunjungi MSBU, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.

Bagikan Artikel Ini

Subscribe to our newsletter!