Dalam dunia kerja yang terus berkembang, konsep boomerang employee—yaitu karyawan yang kembali bekerja di perusahaan lama setelah sempat meninggalkannya—menjadi semakin umum. Banyak profesional yang menghadapi dilema antara kembali ke tempat kerja lama atau mencari peluang baru di perusahaan lain. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada perkembangan karir individu, tetapi juga mempengaruhi dinamika tim dan budaya perusahaan.
Lantas, manakah yang lebih menguntungkan? Apakah menjadi boomerang employee memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan memulai karir di tempat baru? Artikel ini akan membahas keuntungan dan tantangan dari kedua pilihan tersebut untuk membantu Anda menentukan langkah terbaik dalam perjalanan profesional Anda.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Mengajukan Cuti ke Atasan?
Keuntungan Menjadi Boomerang Employee
1. Adaptasi Lebih Cepat
Salah satu keuntungan utama menjadi boomerang employee adalah kemudahan dalam beradaptasi. Karena sudah mengenal budaya perusahaan, sistem kerja, dan bahkan rekan kerja, proses onboarding menjadi lebih singkat dibandingkan dengan karyawan baru yang harus menyesuaikan diri dari nol.
2. Relasi yang Sudah Terbangun
Kembali ke perusahaan lama berarti Anda sudah memiliki hubungan profesional yang terjalin sebelumnya. Keakraban dengan rekan kerja dan pemahaman tentang dinamika tim dapat mempercepat produktivitas dan mempermudah kolaborasi dalam pekerjaan.
3. Peluang Jabatan yang Lebih Baik
Jika Anda meninggalkan perusahaan dalam kondisi baik, kemungkinan besar Anda kembali dengan posisi yang lebih tinggi atau gaji yang lebih baik. Pengalaman yang Anda peroleh di tempat lain bisa menjadi nilai tambah yang membuat perusahaan lebih menghargai kontribusi Anda.
4. Keamanan dan Kepastian Kerja
Dibandingkan dengan memulai dari nol di perusahaan baru, menjadi boomerang employee memberikan rasa aman karena Anda sudah mengetahui ekspektasi perusahaan terhadap karyawan dan memiliki pemahaman tentang jalur karir yang tersedia.
Tantangan Menjadi Boomerang Employee
1. Stigma “Mantan Karyawan”
Beberapa perusahaan atau rekan kerja mungkin melihat keputusan kembali ke perusahaan lama sebagai tanda ketidakstabilan atau kegagalan dalam menyesuaikan diri di tempat baru. Stigma ini bisa memengaruhi cara atasan dan kolega memperlakukan Anda, terutama jika ada anggapan bahwa Anda kembali karena gagal di tempat lain. Selain itu, ada kemungkinan bahwa kepercayaan terhadap loyalitas Anda akan dipertanyakan, sehingga perlu upaya ekstra untuk membangun kembali reputasi profesional dan membuktikan bahwa keputusan kembali adalah langkah yang tepat.
2. Harapan yang Tidak Selalu Terpenuhi
Terkadang, ekspektasi terhadap perusahaan lama bisa berubah seiring waktu. Apa yang dulu terasa ideal mungkin tidak lagi sesuai dengan kebutuhan atau tujuan karir saat ini. Budaya kerja, struktur organisasi, atau kebijakan perusahaan bisa mengalami perubahan yang membuat pengalaman kerja tidak sebaik yang diingat. Jika ekspektasi tidak selaras dengan realitas baru, rasa kecewa bisa muncul dan menghambat produktivitas serta kepuasan kerja, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja dan motivasi.
3. Terjebak di Zona Nyaman
Kembali ke lingkungan yang sudah familiar memang bisa memberikan rasa nyaman, tetapi ini juga berisiko menghambat perkembangan karir. Jika tidak ada tantangan baru, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan atau mengeksplorasi potensi di luar zona nyaman. Selain itu, berada di lingkungan yang sama dalam jangka waktu lama bisa membuat Anda kurang adaptif terhadap perubahan industri, yang dapat berdampak pada daya saing di pasar kerja. Oleh karena itu, penting untuk terus mencari peluang pertumbuhan dan tidak sekadar terpaku pada kenyamanan yang sudah ada.
Keuntungan Memulai Karir di Tempat Baru
1. Peluang Pengembangan yang Lebih Besar
Perusahaan baru sering kali menawarkan tantangan baru yang bisa memperkaya keterampilan dan pengalaman Anda. Dengan memasuki lingkungan kerja yang berbeda, Anda berkesempatan memperluas jaringan profesional serta memperdalam pemahaman tentang industri yang Anda geluti.
2. Kenaikan Gaji yang Lebih Signifikan
Dalam banyak kasus, karyawan yang pindah ke perusahaan lain memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tetap di tempat lama atau kembali sebagai boomerang employee.
3. Kesempatan untuk Mengeksplorasi Budaya Kerja yang Berbeda
Bekerja di perusahaan baru memungkinkan Anda untuk mengenali gaya manajemen dan budaya kerja yang berbeda. Hal ini bisa membuka perspektif baru dan membantu Anda menemukan lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan kepribadian serta nilai-nilai yang Anda anut.
4. Meningkatkan Kredibilitas Profesional
Bergabung dengan perusahaan yang lebih besar atau memiliki reputasi lebih baik dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing Anda di pasar tenaga kerja. Pengalaman di berbagai perusahaan juga menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi Anda.
Tantangan Memulai Karir di Tempat Baru
1. Proses Adaptasi yang Lebih Lama
Sebagai karyawan baru, Anda akan menghadapi proses adaptasi yang memerlukan waktu dan energi untuk memahami budaya kerja, ekspektasi manajemen, serta membangun hubungan dengan rekan kerja. Lingkungan kerja yang baru seringkali memiliki dinamika yang berbeda dari perusahaan sebelumnya, baik dalam hal komunikasi, struktur tim, ataupun cara kerja yang diterapkan. Proses ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika Anda terbiasa dengan cara kerja tertentu yang sudah nyaman. Untuk berhasil, Anda perlu fleksibilitas dan kesabaran untuk menyesuaikan diri dengan budaya dan norma yang ada di tempat baru.
2. Ketidakpastian dalam Jabatan dan Karir
Meskipun perusahaan baru menawarkan prospek karir yang menjanjikan, tidak ada jaminan bahwa perjalanan karir Anda akan berjalan mulus. Terkadang, ketidakpastian muncul dalam bentuk ketidakcocokan dengan budaya kerja atau ekspektasi yang belum sepenuhnya jelas. Anda mungkin merasa belum sepenuhnya memahami peran Anda atau belum mendapat dukungan yang cukup untuk berkembang. Risiko ini selalu ada ketika memulai di tempat baru, dan perlu strategi untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut, seperti menjalin komunikasi terbuka dengan atasan dan menyesuaikan tujuan karir dengan visi perusahaan.
3. Kehilangan Stabilitas yang Sudah Dimiliki
Meninggalkan perusahaan lama berarti meninggalkan kenyamanan yang sudah Anda nikmati, seperti hubungan kerja yang telah terjalin, pemahaman sistem internal, dan manfaat lainnya yang sudah familiar. Perusahaan baru mungkin menawarkan peluang dan tantangan, tetapi jika ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan, Anda bisa merasa kehilangan stabilitas yang sebelumnya Anda nikmati. Dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa mengganggu keseimbangan kehidupan kerja Anda, karena Anda perlu waktu untuk menemukan ritme yang tepat di tempat baru. Oleh karena itu, penting untuk bersikap realistis dan terbuka terhadap kemungkinan ketidaknyamanan sementara saat beradaptasi.
Baca juga: Gaji vs Kenyamanan: Mana yang Lebih Penting dalam Karier?
Kesimpulan: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Pilihan antara menjadi boomerang employee atau mencari tantangan baru di perusahaan lain bergantung pada berbagai faktor, termasuk tujuan karir, tingkat kepuasan kerja, dan peluang yang tersedia. Jika Anda menginginkan stabilitas dan sudah memiliki relasi yang kuat dengan perusahaan lama, kembali sebagai boomerang employee bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari tantangan baru dan ingin meningkatkan keterampilan serta pengalaman, pindah ke perusahaan lain mungkin merupakan langkah yang lebih menguntungkan.
Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang selaras dengan visi karir jangka panjang Anda. Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan faktor-faktor seperti kompensasi, budaya kerja, peluang pengembangan, dan keseimbangan kehidupan kerja. Dengan memahami kelebihan dan tantangan dari masing-masing pilihan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak untuk masa depan profesional Anda.
Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!