Mirip Tapi Beda: Kenali Perbedaan 6 Role IT Berikut Ini!
Read Time 4 mins | 04 Des 2025 | Written by: Andrian Putra
Apa Itu Role IT?
Role IT merujuk pada posisi atau jabatan dalam bidang teknologi informasi yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan keahlian tertentu. Dikarenakan luasnya dunia teknologi, setiap Role IT umumnya berfokus pada satu bidang tertentu seperti pengembangan perangkat lunak, manajemen infrastruktur, keamanan sistem, atau analisis data.
Melalui pembagian peran, perusahaan dapat menjamin bahwa setiap elemen teknologi berfungsi dengan baik, mulai dari pengembangan aplikasi, menjaga keamanan server, hingga pengolahan data untuk mendukung pengambilan keputusan.
Namun sering kali ada beberapa Role IT yang namanya mirip mirip bahkan cenderung sama. Meskipun begitu, berbeda beberapa huruf saja dapat membuat tugas dan tanggung jawab Role tersebut berbeda. Lalu seperti apa contohnya?
6 Role IT yang Mirip Mirip Namun Berbeda
1. Software Engineer vs. Software Developer
Fokus Utama Pekerjaan
- Software Engineer
Berfokus pada engineering approach: merancang sistem berskala besar, membuat arsitektur, memikirkan skalabilitas, keamanan, performa, serta proses end-to-end. - Software Developer
Fokus pada implementasi: menulis kode, membangun fitur, dan memastikan aplikasi berjalan sesuai kebutuhan.
Ruang Lingkup
- Software Engineer
Mencakup keseluruhan sistem: backend, frontend, database, integrasi, testing, deployment. - Software Developer
Umumnya fokus pada pembuatan aplikasi atau fitur tertentu dalam sistem.
2. UI Designer vs. UX Designer
Fokus Utama
- UI Designer (User Interface)
Berfokus pada tampilan visual dan estetika produk digital: warna, typografi, layout, ikon, dan gaya desain. - UX Designer (User Experience)
Berfokus pada pengalaman pengguna: alur penggunaan, riset user, struktur informasi, dan bagaimana produk mudah digunakan.
Hasil Pekerjaan
-
UI Designer
Desain tampilan aplikasi/website, Style guide, design system, Prototype visual high-fidelity -
UX Designer
User research & persona, User flow, wireframe, Prototype low-to-mid fidelity, Usability testing.
3. Data Analyst vs. Data Scientist
Fokus Utama
-
Data Analyst
Menganalisis data untuk menjawab pertanyaan bisnis, membuat laporan, dan memberikan insight dari data yang sudah ada. -
Data Scientist
Membangun model prediksi, machine learning, dan solusi berbasis data yang lebih kompleks untuk memproyeksi masa depan.
Ruang Lingkup
-
Data Analyst
Berfokus pada apa yang terjadi dan kenapa itu terjadi (descriptive & diagnostic analysis). -
Data Scientist
Berfokus pada apa yang akan terjadi dan bagaimana membuatnya terjadi (predictive & prescriptive analysis).
4. Front End developer vs. Back End developer
Fokus Utama
-
Front End Developer
Mengembangkan bagian yang terlihat dan digunakan langsung oleh pengguna (UI/UX) di website atau aplikasi. -
Back End Developer
Mengembangkan bagian yang tidak terlihat, seperti logika aplikasi, database, server, dan API.
Tugas Utama
-
Front End Developer
Membuat tampilan website/aplikasi, Mengatur (layout, animasi, interaksi), Menghubungkan UI ke API, Mengoptimalkan responsivitas (desktop & mobile) -
Back End Developer
Mengelola database, Membangun API & server, Mengatur autentikasi & keamanan, Memproses logika bisnis, Optimasi performa server
5. Data Administrator vs. Data Engineer
Fokus Utama
-
Data Administrator (Database Administrator / DBA)
Berfokus pada pengelolaan, keamanan, dan pemeliharaan database agar selalu aman, cepat, dan stabil. -
Data Engineer
Berfokus pada membangun infrastruktur data, pipeline data, dan sistem yang mengalirkan data dari berbagai sumber untuk dianalisis.
Tujuan Utama
-
Data Administrator
Menjaga keamanan, stabilitas, dan performa database. -
Data Engineer
Memastikan data mengalir dengan baik, terstruktur, dan siap digunakan oleh Data Analyst & Data Scientist.
6. Business Analyst vs. System Analyst
Fokus Utama
-
Business Analyst
Berfokus pada kebutuhan bisnis: memahami proses bisnis, menganalisis masalah, dan menentukan kebutuhan pengguna. -
System Analyst
Berfokus pada solusi teknis: merancang sistem, memahami kebutuhan teknis, dan memastikan solusi dapat diimplementasikan oleh tim developer.
Cara Kerja
-
Business Analyst
Masuk paling awal dan memahami masalah bisnis dan menentukan apa yang harus dibangun (menentukan kebutuhan, fungsi, dan tujuan). -
System Analyst
Masuk setelah kebutuhan bisnis jelas lalu menerjemahkannya menjadi rancangan sistem (merancang bagaimana sistem dibangun secara teknis).
FRC Ecosystem

FRC (Freelance Recruiter Community) adalah ekosistem rekrutmen teknologi yang menggunakan crowdsourcing, didirikan oleh MSBU Group. Komunitas ini menghubungkan ratusan recruiter freelance dari seluruh Indonesia untuk berinteraksi, ikut serta dalam project rekrutmen Tenaga Ahli bidang IT dengan sistem kerja freelance
Dengan pendekatan berbasis komunitas, FRC menciptakan kesempatan baru bagi perekrut independen untuk tumbuh, belajar, dan mendapatkan penghasilan tambahan melalui komunitas sebagai wadah untuk kolaborasi saling menguntungkan.
Ayo belajar lebih banyak bersama FRC Ecosystem! Teman - teman bisa berkenalan lebih jauh dan dapat klik "Join Now" untuk bergabung dengan FRC Ecosystem pada link berikut https://msbu.co.id/en/frc.

-1.png?width=680&height=383&name=1%20(9)-1.png)