Ketika Robot Jadi Recruiter: Cara Baru Menemukan Talenta Terbaik
Read Time 4 mins | 12 Nov 2025 | Written by: Andrian Putra

Tahun 2024 akan menjadi momen krusial dalam kemajuan Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini semakin banyak dibicarakan, banyak perusahaan dalam negeri dan luar negeri bersaing untuk menunjukkan kemampuan AI dalam meniru cara berpikir dan bekerja manusia. Layaknya film, tiba tiba banyak peran manusia bisa digantikan oleh robot tak terkecuali di dunia perekrutan tenaga kerja.
Industri Sumber Daya Manusia secara khusus menjadi salah satu bidang yang paling diuntungkan oleh perkembangan ini. Dengan kemampuan menganalisis data dengan cepat, mengurangi beban administrasi, dan menciptakan pengalaman karyawan yang lebih individual, AI sekarang menjadi pendorong utama dalam perubahan fungsi HR.
Menggunakan Robot (AI) dalam Perekrutan Untung atau Rugi?
Semua hal, termasuk teknologi pasti tetap saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Lalu apa saja kelebihan, kekurangan dan tantangan perekrutan dengan bantuan Robot (AI)?
Kelebihan perekrutan dengan bantuan Robot (AI):
- Hemat waktu & tenaga HR
- Mengurangi bias subjektif
- Mempercepat time-to-hire
- Skalabilitas untuk Perekrutan Massal
- Efisiensi Biaya
- Memastikan kandidat sesuai dengan kebutuhan posisi
Kekurangan perekrutan dengan bantuan Robot (AI):
- Risiko Bias Algoritmik
- Tidak Selalu Memahami Konteks
- Ketergantungan pada Format CV
- Kurangnya Transparansi
- Pengalaman Kandidat Kurang Personal
Tantangan perekrutan dengan bantuan Robot (AI):
- Isu Privasi dan Keamanan Data
- Menyeimbangkan Otomatisasi dan Peran Manusia
- Kesenjangan Adopsi Teknologi di Berbagai Organisasi
- Pelatihan dan Change Management
- Resistensi dari Kandidat & HR
Pada akhirnya semua hal memiliki kelebihan dan kekurangan. Tugas kita adalah bagaimana mencocokan pengaplikasian teknologi dengan organisasi dimana tempat kita bekerja.
Baca juga: Kecerdasan Buatan: Teman atau Ancaman?
Bagaimana Screening CV Otomatis Bertenaga AI?
Penyaringan CV otomatis yang didukung oleh AI (Kecerdasan Buatan) merupakan metode seleksi dan evaluasi Curriculum Vitae (CV) para kandidat secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses seleksi, mengurangi bias, dan menemukan kandidat yang paling sesuai dengan posisi yang tersedia.
Bagaimana CV bisa dibaca dan diseleksi oleh robot?
- Pengumpulan dan Pembacaan CV
AI mengumpulkan CV dari berbagai sumber yang digunakan seperti email, portal kerja, atau ATS (Applicant Tracking System). Teknologi OCR (Optical Character Recognition) dan Natural Language Processing (NLP) dapat membaca konten CV, meskipun formatnya bervariasi (PDF, Word, gambar, dll).
- Ekstraksi dan Analisis Data
AI mengekstrak informasi penting yang dimuat pada CV seperti identitas, pengalaman kerja, pendidikan dan keahlian (skills) dan data pendukung lainnya untuk identifikasi kandidat. Data ini kemudian distandarkan agar mudah dibandingkan antar kandidat.
- Pencocokan dengan Kriteria Pekerjaan
Sistem AI menganalisis isi CV terhadap deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang diharapkan. Contohnya, jika posisi yang ditawarkan membutuhkan Data Analyst dengan kemampuan Python & SQL, maka CV yang menekankan kedua keterampilan tersebut akan mendapatkan nilai tinggi.
- Pemberian Skor & Ranking
AI memberikan nilai kesesuaian kepada setiap kandidat berdasarkan kriteria penting seperti kecocokan keterampilan, pengalaman kerja yang berkaitan, pendidikan dan sertifikasi, kata kunci yang relevan. Tugas recruiter kemudian hanya tinggal memeriksa CV yang mendapatkan skor tertinggi.
- Peningkatan Akurasi Lewat Pembelajaran
Dengan penggunaan yang semakin rutin, sistem AI akan mempelajari keputusan recruiter (contohnya, kandidat mana yang disetujui atau ditolak) dan menyempurnakan algoritmanya agar lebih tepat di kemudian hari.
Baca juga: Dunia Semakin Terkoneksi: Data Kita Semakin Terancam
Adopsi Robot (AI) oleh FRC Ecosystem MSBU Konsultan
Tiap organisasi pastinya memiliki budaya dan kemampuan yang berbeda beda. Hal ini berpengaruh pada adopsi robot atau AI dalam setiap organisasi menjadi bervariasi, tergantung pada kebutuhan, budaya, kesiapan teknologi, serta strategi bisnis yang diterapkan.
FRC Ecosystem sendiri telah mengadopsi AI dalam kegiatan operasional untuk sistem perekrutan yang dimiliki. Sesuai dengan DNA perusahaan yang mengadopsi AI, FRC sendiri menggunakan robot (AI) untuk membuat sistem perekrutan dengan teman teman freelance menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan sistem yang dibangun oleh AI Engineer yang dimiliki MSBU Konsultan, saat ini di FRC Ecosystem telah memiliki robot AI sebagai berikut:
- AI-Powered CV Tracker BOT
Sistem ini digunakan untuk mendeteksi apakah CV yang akan di submit oleh member FRC Ecosystem sudah ada di database dan pernah di submit oleh member lain atau belum agar tidak terjadi duplicate. Dengan ini, Member FRC Ecosystem dapat mensubmit kandidat yang benar benar fresh.
- FRCrian
FRCrian membatu team recruiter mendapat update informasi dengan cepat dan ter-otomatisasi dengan sistem perekrutan di MSBU Konsultan. Dengan teknologi ini, Team Recruiter tidak perlu mengecek satu per satu update progres kandidat melalui berbagai platform sistem perekrutan di MSBU Konsultan.
Dengan berbagai kekurangan dan tantangan perekrutan dengan bantuan Robot (AI), apabila disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya organisasi, maka Robot (AI) dapat menjadi teman yang sangat impactfull bagi efektifitas dan efisiensi organisasi. Jika penasaran, kamu dapat kenalan lebih jauh dengan FRC Ecosystem melalui https://msbu.co.id/en/frc
