Diversity Hiring: Kenapa Perlu Jadi Prioritas di Rekrutmen Modern?
Read Time 7 mins | 14 Jul 2025 | Written by: Hastin Lia
Diversity Hiring kini menjadi fokus utama dalam dunia rekrutmen modern karena organisasi semakin menyadari pentingnya keberagaman dalam membangun tim yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing tinggi. Perusahaan tidak lagi cukup hanya mengandalkan keterampilan teknis dan pengalaman semata dalam memilih kandidat. Mereka juga dituntut untuk mempertimbangkan latar belakang yang beragam sebagai nilai tambah yang strategis. Dalam realitas dunia kerja saat ini, keberagaman bukan hanya tentang siapa yang direkrut, tetapi juga bagaimana tim dengan perbedaan perspektif mampu mendorong inovasi, membentuk budaya yang inklusif, serta membawa dampak nyata terhadap performa bisnis. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai apa itu Diversity Hiring, manfaatnya, tantangan dalam implementasinya, serta strategi konkret yang dapat diterapkan oleh perusahaan yang ingin menjadikan keberagaman sebagai kekuatan utama.
Apa Itu Diversity Hiring?
Dalam proses perekrutan, pendekatan diversity hiring secara aktif memastikan bahwa orang dari berbagai latar belakang diwakili dalam prosesnya. Proses ini tidak memperhitungkan usia, gender, etnis, disabilitas, orientasi seksual, agama, status sosial ekonomi, atau tingkat pendidikan seseorang. Tujuan utama dari praktik ini bukan hanya untuk "memenuhi kuota", tetapi juga untuk memastikan bahwa proses rekrutmen berlangsung adil dan memberikan peluang yang sama bagi semua kandidat.
Diversity Hiring membedakannya dari rekrutmen tradisional, yang cenderung menilai kandidat berdasarkan standar yang sama. Dalam setiap tahapan seleksi, bias terjadi, baik yang disadari maupun tidak. Ini termasuk bagaimana perusahaan merancang deskripsi pekerjaan, memilih media untuk menerbitkan lowongan, memilih resume, dan melakukan wawancara.
Contohnya, deskripsi pekerjaan yang menggunakan istilah “agresif” atau “competitive” tanpa konteks bisa mengesampingkan kandidat perempuan atau penyandang disabilitas. Atau, jika tim rekrutmen hanya memprioritaskan lulusan dari universitas tertentu, maka pelamar dari institusi non-unggulan namun dengan potensi luar biasa bisa terlewatkan. Di sinilah Diversity Hiring bekerja—dengan memperluas cara pandang terhadap “talenta ideal” dan memberi ruang yang setara bagi semua individu untuk bersaing.
Penting juga untuk membedakan antara keberagaman (diversity) dan inklusi (inclusion). Diversity Hiring berfokus pada bagaimana membawa orang-orang dari latar belakang berbeda masuk ke dalam organisasi. Sementara inklusi adalah bagaimana organisasi menciptakan ruang yang aman dan nyaman agar setiap individu merasa dihargai dan diberi kesempatan berkembang secara setara.
Baca juga: Keuntungan dan Kekurangan Wawancara Panel untuk HR
Manfaat Diversity Hiring bagi Perusahaan
Diversity Hiring memberikan manfaat nyata bagi organisasi, bukan hanya karena tanggung jawab sosial atau kesan progresif. Bisnis yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip ini cenderung lebih unggul dalam banyak hal, mulai dari profitabilitas hingga kreativitas.
1. Meningkatkan Inovasi dan Kualitas Pengambilan Keputusan
Tim yang beragam menghasilkan pembicaraan yang lebih hidup dan pandangan yang lebih luas tentang cara menyelesaikan masalah. Ketika berbagai budaya, pengalaman hidup, dan cara berpikir digabungkan dalam satu tim, hasilnya adalah keputusan yang lebih cerdas dan kreatif. Dalam menangani masalah bisnis, tidak ada satu metode yang selalu tepat. Oleh karena itu, sudut pandang akan diperkaya dan solusi kreatif akan lebih cepat muncul ketika tim memiliki latar belakang yang berbeda.
Laporan dari Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan bahwa perusahaan dengan tim manajemen yang beragam secara signifikan lebih inovatif dan menghasilkan pendapatan lebih tinggi dari produk baru. Ini bukan kebetulan, melainkan hasil langsung dari pola pikir kolaboratif yang tidak seragam namun saling melengkapi.
2. Mendorong Kinerja dan Produktivitas
Terbukti bahwa keberagaman dalam tim meningkatkan produktivitas. Ketika karyawan merasa diterima dan dihargai, mereka lebih cenderung bersemangat, percaya diri, dan setia kepada perusahaan mereka. Setiap anggota tim dapat berbicara tentang kritik, saran, dan ide mereka tanpa takut karena lingkungan kerja yang menghormati perbedaan menciptakan rasa aman psikologis.
Kondisi ini sangat penting untuk pertumbuhan individu dan organisasi. Dalam jangka panjang, perusahaan yang mengedepankan Diversity Hiring akan memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi dan budaya kerja yang sehat.
3. Memperluas Akses Pasar dan Relevansi Global
Diversity Hiring juga memainkan peran penting dalam membuka akses ke pasar yang lebih luas. Perusahaan yang memiliki tim yang berasal dari berbagai budaya akan lebih mudah memahami kebutuhan konsumen yang beragam. Ini sangat relevan bagi bisnis yang menargetkan pasar global atau segmen demografis yang kompleks.
Misalnya, dalam industri consumer goods, memahami kebiasaan, nilai budaya, dan preferensi lokal adalah kunci keberhasilan. Jika perusahaan memiliki tim yang mewakili latar belakang konsumen mereka, maka strategi pemasaran, layanan pelanggan, hingga pengembangan produk akan lebih tepat sasaran.
Diversity bukan hanya soal internal, tapi juga mencerminkan bagaimana organisasi terhubung dengan dunia luar. Tim yang beragam menciptakan empati yang lebih tinggi dalam mendesain produk dan layanan yang inklusif—yang pada akhirnya memperkuat posisi merek di pasar.
4. Meningkatkan Reputasi dan Employer Branding
Karena diversity hiring, perusahaan dipandang sebagai tempat kerja yang progresif, inklusif, dan menghargai perbedaan. Reputasi ini sangat penting, terutama di era digital, di mana nilai dan transparansi perusahaan sangat penting bagi generasi pencari kerja masa kini.
Karyawan, terutama dari generasi milenial dan Gen Z, tidak hanya mencari gaji atau jabatan. Mereka ingin bekerja di tempat yang mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka, termasuk komitmen terhadap keadilan sosial, kesetaraan, dan keberagaman. Perusahaan yang dikenal mendukung Diversity Hiring akan lebih menarik bagi kandidat berkualitas dari berbagai latar belakang.
Perusahaan dipandang sebagai tempat kerja yang progresif, inklusif, dan menghargai perbedaan karena diversity hiring. Nilai reputasi ini sangat penting, terutama di era digital, di mana nilai perusahaan dan transparansi sangat penting bagi generasi pencari kerja masa kini.
Tantangan dalam Menerapkan Diversity Hiring
Meski terlihat menjanjikan, implementasi Diversity Hiring tidak selalu berjalan mulus. Banyak organisasi menghadapi kendala struktural maupun kultural yang menghambat keberhasilan program ini.
1. Adanya Bias Tak Sadar (Unconscious Bias)
Bias tak sadar, yang memengaruhi pengambilan keputusan selama proses seleksi, merupakan kendala terbesar dalam pengambilan karyawan bervariasi. Tanpa disadari, manajer sumber daya manusia atau manajer rekrutmen dapat memprioritaskan kandidat dengan latar belakang yang sebanding dengan mereka, seperti pendidikan, etnis, atau gaya komunikasi.
Contohnya, kandidat dengan aksen tertentu mungkin dianggap kurang profesional, padahal kemampuan dan pengalaman mereka memenuhi semua kriteria. Atau kandidat perempuan yang sedang merintis keluarga muda dianggap kurang fleksibel untuk posisi tertentu. Bias-bias seperti ini perlu dikenali dan diatasi melalui pelatihan yang tepat dan kebijakan rekrutmen yang lebih objektif.
2. Kurangnya Akses Bagi Kandidat dari Kelompok Minoritas
Kelompok tertentu biasanya tidak memiliki peluang pendidikan atau karir yang sama. Akibatnya, jumlah kandidat dari kelompok ini terbatas. Saat perusahaan ingin membentuk tim yang beragam, ini bisa menjadi tantangan; namun, pipeline kandidatnya tidak mewakili keragaman itu.
Solusinya bukan menyerah pada kenyataan, tetapi memperluas upaya pencarian kandidat melalui saluran alternatif—misalnya dengan menjalin kemitraan bersama organisasi komunitas, kampus inklusif, atau program pelatihan vokasional bagi kelompok rentan.
3. Ketiadaan Kebijakan dan Komitmen yang Konsisten
Diversity Hiring harus menjadi komitmen organisasi secara keseluruhan, mulai dari pimpinan tertinggi hingga tim operasional. Ini bukan hanya tanggung jawab departemen HR. Sayangnya, banyak perusahaan yang menyatakan komitmen mereka terhadap keberagaman tidak memiliki kebijakan atau rencana yang terukur.
Tanpa kerangka kerja yang jelas, Diversity Hiring akan kehilangan arah. Perusahaan perlu menetapkan indikator keberhasilan, membuat laporan berkala, serta menyediakan ruang evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
4. Budaya Kerja yang Belum Inklusif
Merekrut tim yang beragam adalah satu hal, tetapi memastikan mereka tetap ada dan berkembang di tempat kerja adalah hal lain. Karena karyawan dari kelompok minoritas dapat merasa terisolasi, tidak didengar, atau tidak mendapatkan kesempatan yang sama, budaya kerja yang tidak inklusif akan menghambat diversity hiring.
Lingkungan kerja inklusif mencakup bahasa yang tidak diskriminatif, kebijakan anti-diskriminasi yang ditegakkan dengan konsisten, serta ruang bagi karyawan untuk menyampaikan opini atau keluhan secara aman. Tanpa itu, Diversity Hiring hanya akan menjadi simbolis tanpa perubahan nyata.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Diversity Hiring
Agar Diversity Hiring berhasil dan memberi dampak jangka panjang, perusahaan perlu menerapkan strategi yang terukur, konsisten, dan menyentuh seluruh lapisan organisasi. Berikut adalah pendekatan yang bisa diterapkan:
1. Audit dan Revisi Deskripsi Pekerjaan
Pastikan deskripsi pekerjaan tidak menggunakan kata-kata yang bias atau menghilangkan kategori tertentu. Untuk menjadi inklusif, gunakan bahasa yang berfokus pada kemampuan daripada sifat individu. Hindari menggunakan kata-kata yang terlalu maskulin atau jargon teknis jika tidak diperlukan.
Selain itu, masukkan pernyataan jelas bahwa perusahaan mendukung rekrutmen bervariasi dan mendorong setiap kandidat untuk mengajukan lamaran tanpa memandang latar belakang mereka.
2. Terapkan Metode Blind Recruitment
Blind recruitment membantu mengurangi bias dengan menyembunyikan informasi pribadi seperti nama, usia, gender, dan universitas dari dokumen lamaran di tahap awal. Ini memungkinkan penilaian yang lebih objektif berdasarkan kemampuan dan pengalaman.
Meski tidak semua perusahaan dapat menerapkan ini sepenuhnya, metode ini dapat digunakan secara selektif untuk posisi atau departemen tertentu.
3. Jalin Kemitraan Strategis
Bekerja sama dengan organisasi yang mendukung kelompok minoritas dapat membuka akses ke sumber daya talenta yang lebih beragam. Misalnya, kemitraan dengan universitas inklusif, organisasi perempuan di bidang STEM, atau komunitas disabilitas bisa memperluas jaringan kandidat yang potensial.
Kegiatan seperti job fair inklusif, magang khusus, atau program beasiswa juga bisa menjadi cara strategis dalam membangun pipeline talenta beragam secara jangka panjang.
4. Lakukan Pelatihan Bias dan Inklusi untuk Tim Rekrutmen
Memberikan pelatihan tentang unconscious bias, keberagaman, dan inklusi kepada tim HR dan manajer rekrutmen adalah langkah awal yang penting. Pelatihan ini dapat membantu mereka mengenali kecenderungan pribadi yang tidak disadari dan membekali mereka dengan alat untuk mengambil keputusan yang lebih adil.
Pelatihan bisa dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi oleh tim. Ini juga bisa diintegrasikan dalam sesi onboarding atau pengembangan kepemimpinan.
5. Bangun Budaya Inklusif yang Nyata
Tanpa budaya kerja yang inklusif, Diversity Hiring tidak akan memberikan hasil yang optimal. Budaya inklusif menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan setiap individu tanpa rasa takut atau tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma mayoritas.
Ini bisa diwujudkan melalui kebijakan kerja fleksibel, fasilitas aksesibilitas, grup dukungan internal (Employee Resource Groups), dan keterlibatan aktif manajemen dalam mendukung keberagaman. Inklusi harus menjadi bagian dari nilai perusahaan, bukan sekadar slogan.
Baca juga: Hackathon vs Interview Teknis: Mana Lebih Efektif Cari Talenta?
Kesimpulan
Diversity Hiring bukan sekadar langkah progresif—ia adalah strategi bisnis yang cerdas dan berkelanjutan. Di tengah dunia kerja yang terus berubah, organisasi yang memprioritaskan keberagaman akan lebih siap menghadapi tantangan, lebih kaya dalam inovasi, dan lebih relevan bagi pasar global. Dengan komitmen yang nyata dan strategi yang tepat, Diversity Hiring dapat menjadi fondasi utama bagi perusahaan yang ingin tumbuh dengan adil, tangguh, dan berdampak luas.
Anda bisa mengunjungi MSBU, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.