7 Jenis Aptitude Test yang Wajib Diketahui HRD untuk Seleksi Kandidat
Read Time 6 mins | 28 Jul 2025 | Written by: Hastin Lia
Dalam dunia rekrutmen, menemukan kandidat yang tepat seringkali seperti mencari jarum di tumpukan jerami. CV bagus belum tentu menjamin kinerja yang hebat, dan wawancara yang lancar juga tidak selalu menunjukkan kemampuan sesungguhnya. Nah, di sinilah aptitude test berperan penting.
Bagi HRD, aptitude test ibarat kompas yang membantu melihat potensi kandidat lebih dalam. Tes ini tidak hanya menilai apa yang sudah mereka pelajari, tetapi juga mengungkap kemampuan dasar, pola pikir, dan potensi berkembang di masa depan. Dengan kata lain, tes ini membantu HRD mengambil keputusan yang lebih objektif, bukan hanya berdasarkan “feeling”.
Artikel ini akan membahas 7 jenis aptitude test yang wajib diketahui HRD. Siapa tahu, setelah membaca ini, proses seleksi kandidat di perusahaan kamu bisa jadi lebih efektif dan tepat sasaran.
Apa Itu Aptitude Test?
Aptitude test adalah tes bakat atau tes kemampuan yang dirancang untuk menilai potensi dan keterampilan seseorang dalam bidang tertentu. Berbeda dengan tes kepribadian yang fokus pada karakter atau tes psikologi umum yang lebih luas, aptitude test lebih spesifik pada kemampuan dasar yang relevan dengan pekerjaan, seperti logika, bahasa, angka, atau kecepatan kerja.
Kenapa HRD perlu aptitude test?
- Objektif: hasilnya berbasis data, bukan sekadar kesan dari wawancara.
- Efisien: bisa menyaring kandidat lebih cepat di tahap awal.
- Prediktif: membantu memprediksi apakah kandidat mampu memenuhi tuntutan pekerjaan dalam jangka panjang.
Baca juga: Diversity Hiring: Kenapa Perlu Jadi Prioritas di Rekrutmen Modern?
7 Jenis Aptitude Test yang Wajib Diketahui HRD
Berikut ini tujuh jenis tes yang sering digunakan dan terbukti efektif untuk seleksi kandidat:
1. Tes Kemampuan Verbal (Verbal Reasoning Test)
Apa itu?
Tes kemampuan verbal digunakan untuk mengukur seberapa baik kandidat memahami dan menganalisis informasi tertulis. Ini mencakup kemampuan membaca cepat, memahami konteks, dan menarik kesimpulan logis dari teks.
Kenapa penting?
Komunikasi adalah keterampilan dasar hampir di semua pekerjaan. Kandidat yang memiliki kemampuan verbal yang baik lebih cepat memahami instruksi, menyusun laporan, dan berkomunikasi dengan rekan kerja maupun klien.
Contoh posisi yang relevan:
- Customer service
- Public relations (PR)
- Content writer
- Marketing
Contoh soal singkat:
Dari kalimat “Semua manajer adalah karyawan, beberapa karyawan adalah supervisor.” Kesimpulan mana yang benar?
A) Semua supervisor adalah manajer
B) Beberapa supervisor bukan manajer
(Jawaban: B)
2. Tes Kemampuan Numerik (Numerical Reasoning Test)
Apa itu?
Tes ini mengukur kemampuan kandidat dalam memahami data angka, melakukan perhitungan, dan menganalisis informasi kuantitatif. Biasanya berupa soal hitungan dasar, interpretasi grafik, atau tabel data.
Kenapa penting?
Posisi yang berkaitan dengan analisis data, keuangan, atau pekerjaan yang membutuhkan ketelitian terhadap angka akan sangat terbantu dengan hasil tes ini. Kandidat yang unggul di tes numerik cenderung lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan berbasis data.
Contoh posisi yang relevan:
- Analis keuangan
- Data analyst
- Akuntan
- Inventory & supply chain
Contoh soal singkat:
Jika harga suatu barang naik 15% dari Rp100.000, berapa harga setelah kenaikan?
(Jawaban: Rp115.000)
3. Tes Penalaran Logis (Logical Reasoning Test)
Apa itu?
Tes penalaran logis menilai kemampuan kandidat dalam mengenali pola, menyelesaikan masalah, dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi terbatas. Soalnya biasanya berbentuk pola diagram, urutan angka, atau hubungan sebab-akibat.
Kenapa penting?
Karyawan dengan logika berpikir yang kuat mampu mengambil keputusan cepat dan tepat, terutama saat menghadapi masalah baru yang tidak memiliki panduan jelas.
Contoh posisi yang relevan:
- Supervisor & manajer
- Software engineer
- Quality assurance
Contoh soal singkat:
Urutan angka: 2, 4, 8, 16, … angka berikutnya adalah?
(Jawaban: 32)
4. Tes Kemampuan Abstrak / Diagramatik (Abstract Reasoning Test)
Apa itu?
Tes ini mengukur kemampuan memproses informasi visual dan mengenali pola abstrak. Kandidat diminta menemukan pola dalam bentuk simbol, diagram, atau gambar.
Kenapa penting?
Kemampuan ini penting untuk pekerjaan yang menuntut pemikiran kreatif, pemecahan masalah kompleks, dan adaptasi cepat pada situasi baru.
Contoh posisi yang relevan:
- Desainer grafis
- Arsitek
- Engineer
- Peneliti
Contoh soal singkat:
Terdapat empat kotak dengan pola berbeda, kotak kelima kosong. Tugas kandidat adalah memilih gambar yang tepat untuk mengisi pola kelima.
Tes ini sering dianggap “tricky” karena tidak menggunakan bahasa atau angka, melainkan murni pola dan logika visual.
5. Tes Kecepatan dan Ketelitian (Clerical Test)
Apa itu?
Tes clerical digunakan untuk menilai kecepatan dan ketelitian dalam mengolah data, seperti memasukkan data, memeriksa kesalahan, atau menyocokkan informasi. Kandidat biasanya diminta menyelesaikan banyak soal dalam waktu singkat.
Kenapa penting?
Posisi yang membutuhkan akurasi tinggi dalam tugas administratif akan sangat terbantu dengan hasil tes ini. Kesalahan kecil dalam data entry misalnya, bisa berdampak besar pada operasional perusahaan.
Contoh posisi yang relevan:
- Staff administrasi
- Data entry
- Operator dokumen
- Bagian arsip dan keuangan
Contoh soal singkat:
Dari daftar nama berikut: “Andi, Andie, Andy, Andre”. Temukan mana yang berbeda dari urutan alfabetis.
6. Tes Mekanikal atau Spasial (Mechanical/Spatial Reasoning Test)
Apa itu?
Tes mekanikal mengukur kemampuan memahami konsep dasar mekanik dan spasial, seperti cara kerja roda gigi, puli, atau gaya gravitasi. Tes spasial menilai kemampuan memvisualisasikan objek dalam ruang, misalnya membayangkan bentuk 3D dari gambar 2D.
Kenapa penting?
Posisi yang berhubungan dengan mesin, konstruksi, atau desain teknis sangat bergantung pada kemampuan ini.
Contoh posisi yang relevan:
- Teknisi mesin
- Insinyur konstruksi
- Operator pabrik
- Pilot atau awak kapal
Contoh soal singkat:
Jika roda gigi A berputar ke kanan, ke arah mana roda gigi B (yang terhubung langsung) akan berputar?
7. Tes Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence Test)
Apa itu?
Tes ini menilai kemampuan kandidat mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain. Biasanya berupa kuesioner tentang respons kandidat terhadap situasi sosial atau emosional tertentu.
Kenapa penting?
Dalam dunia kerja modern, soft skill menjadi sama pentingnya dengan hard skill. Kandidat yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih mampu bekerja sama, mengelola konflik, dan membangun hubungan baik dalam tim.
Contoh posisi yang relevan:
- Manajer tim
- HRD
- Customer-facing roles (sales, customer service)
Cara Memilih Aptitude Test yang Tepat
Dengan banyaknya pilihan tes, HRD tentu perlu menentukan mana yang paling relevan. Berikut beberapa tips:
1. Pahami kebutuhan posisi.Setiap pekerjaan punya tuntutan berbeda. Posisi teknis mungkin lebih butuh tes mekanikal, sementara posisi manajerial bisa mengutamakan kecerdasan emosional dan logika.
2. Gunakan tes terintegrasi.
Beberapa platform menyediakan tes gabungan yang mengukur lebih dari satu kemampuan sekaligus. Ini menghemat waktu dan memberikan hasil yang lebih komprehensif.
3. Pertimbangkan format tes.
Pilih antara tes online atau offline, tergantung jumlah kandidat dan fasilitas yang tersedia. Tes online biasanya lebih cepat, tetapi pastikan keamanannya untuk mencegah kecurangan.
4. Gabungkan dengan metode seleksi lain.
Aptitude test adalah alat bantu, bukan penentu tunggal. Hasil tes sebaiknya dipadukan dengan wawancara, uji kepribadian, dan referensi kerja.
Kesimpulan
Aptitude test membantu HRD melihat kemampuan kandidat secara objektif dan mendalam. Dengan memahami 7 jenis aptitude test di atas, tim HR dapat menyesuaikan metode seleksi sesuai kebutuhan posisi. Hasilnya? Rekrutmen menjadi lebih efisien, risiko salah pilih kandidat berkurang, dan kinerja tim meningkat.
Jika selama ini proses rekrutmen hanya mengandalkan CV dan wawancara, mungkin sudah saatnya mencoba memasukkan satu atau dua aptitude test dalam tahapan seleksi. Dengan begitu, HRD tidak hanya melihat “siapa kandidat itu sekarang”, tetapi juga “potensi apa yang bisa mereka kembangkan di masa depan”.
Anda bisa mengunjungi MSBU, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.