Dalam dunia perekrutan, proses interview menjadi tahap penting yang menentukan apakah seorang kandidat layak bergabung dengan perusahaan atau tidak. Di antara beragam metode yang digunakan, dua pendekatan yang paling sering ditemui adalah Walk In Interview dan Scheduled Interview. Walk In Interview biasanya identik dengan proses cepat dan massal, sedangkan Scheduled Interview lebih formal, terstruktur, dan memberi ruang persiapan yang matang. Dari sisi HR, kedua metode ini punya tujuan dan manfaat yang berbeda, sementara dari sisi kandidat, pengalaman dan tantangannya juga tidak sama. Memahami perbedaan keduanya membantu perusahaan memilih strategi rekrutmen yang tepat, sekaligus memberi gambaran kepada kandidat tentang cara memaksimalkan peluang dalam setiap situasi.
Walk In Interview adalah metode perekrutan di mana kandidat datang langsung ke lokasi yang sudah ditentukan tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu. Biasanya, perusahaan mengumumkan jadwal dan lokasi secara terbuka, misalnya melalui media sosial, website resmi, atau job portal. Metode ini populer untuk kebutuhan mass hiring, terutama pada posisi entry-level seperti customer service, sales, hingga IT support.
Dari sisi HR, Walk In Interview memungkinkan perusahaan menjaring banyak kandidat dalam waktu singkat. Proses seleksi awal bisa dilakukan langsung di tempat, mulai dari pengumpulan CV, wawancara singkat, hingga tes dasar. Namun, bagi kandidat, pengalaman ini bisa terasa menegangkan karena harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan pelamar lain, ditambah waktu tunggu yang cukup lama sebelum mendapat giliran.
Baca juga: Panduan Lengkap Menyusun Job Description untuk Posisi IT
Berbeda dengan Walk In Interview, Scheduled Interview dilakukan berdasarkan janji temu yang sudah ditentukan sebelumnya. Kandidat biasanya mendapat undangan resmi setelah melalui tahap seleksi administrasi, sehingga jumlah pelamar yang hadir lebih sedikit dan terkontrol. Proses ini lazim digunakan untuk posisi middle hingga senior, atau untuk peran yang membutuhkan keahlian spesifik.
Bagi HR, Scheduled Interview memberi keuntungan berupa manajemen waktu yang lebih teratur. Tim rekrutmen bisa menyiapkan daftar pertanyaan mendalam, menyusun panel interview, hingga melakukan penilaian yang lebih menyeluruh. Dari sisi kandidat, metode ini memberikan waktu persiapan yang cukup, baik untuk mempelajari profil perusahaan maupun menyiapkan jawaban yang relevan. Dengan demikian, peluang untuk tampil maksimal saat wawancara menjadi lebih besar.
Dari sudut pandang HR, setiap metode interview memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Walk In Interview lebih menekankan kecepatan, sementara Scheduled Interview lebih fokus pada kualitas dan kedalaman seleksi. Berikut perbandingan detailnya:
Secara keseluruhan, tidak ada metode yang lebih baik secara mutlak. HR perlu menimbang urgensi, jumlah kebutuhan, dan tingkat kompleksitas posisi sebelum menentukan apakah Walk In Interview atau Scheduled Interview yang lebih sesuai.
Bagi seorang kandidat, pengalaman mengikuti Walk In Interview dan Scheduled Interview jelas memberikan dinamika yang berbeda. Masing-masing metode membawa kelebihan sekaligus tantangan yang perlu dipahami sebelum melamar. Berikut perbandingannya:
Secara keseluruhan, kandidat perlu menilai metode interview mana yang lebih sesuai dengan tujuan karier dan kesiapan mereka. Memahami karakteristik keduanya dapat membantu memaksimalkan peluang untuk tampil lebih percaya diri dan mendapatkan hasil terbaik.
Tidak semua kebutuhan perekrutan bisa dijawab dengan metode yang sama. Ada kalanya perusahaan harus memilih strategi interview sesuai konteks. Walk In Interview ideal ketika perusahaan perlu mengisi banyak posisi dalam waktu cepat, misalnya untuk operasional baru atau pembukaan cabang. Metode ini juga relevan untuk posisi entry-level yang tidak memerlukan proses seleksi teknis yang rumit.
Sebaliknya, Scheduled Interview lebih tepat digunakan ketika perusahaan mencari kandidat untuk posisi strategis atau spesialis, di mana kualitas dan kecocokan menjadi faktor penentu utama. Kandidat yang diundang biasanya sudah melewati proses administrasi sehingga HR dapat fokus pada evaluasi mendalam. Dengan demikian, pilihan metode sebaiknya disesuaikan dengan urgensi kebutuhan perusahaan dan tingkat kompleksitas posisi yang ditawarkan.
Baca juga: Tools & Framework untuk Mengevaluasi Kandidat Secara Efektif
Pada akhirnya, perbedaan utama antara Walk In Interview dan Scheduled Interview terletak pada tujuan dan konteks penggunaannya—Walk In lebih cepat dan cocok untuk mass hiring, sementara Scheduled lebih terstruktur dan tepat untuk posisi strategis. Tidak ada metode yang benar-benar “terbaik,” karena semua bergantung pada kebutuhan HR dan kesiapan kandidat dalam menghadapi proses perekrutan. Yang terpenting adalah memahami karakteristik masing-masing metode, lalu menyesuaikannya dengan kondisi yang ada. Pahami kebutuhan Anda, pilih metode interview yang paling sesuai, dan persiapkan diri dengan baik untuk hasil terbaik.
Anda bisa mengunjungi MSBU Konsultan!, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.