Proses rekrutmen yang efektif adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam mendapatkan talenta terbaik. Wawancara kerja sangat penting di tengah persaingan yang semakin ketat untuk menemukan kandidat yang cocok untuk perusahaan. Namun, wawancara yang tidak terorganisir dapat menyebabkan perekrutan yang tidak tepat, yang menghabiskan waktu dan sumber daya. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa teknik wawancara yang berguna untuk meningkatkan kualitas proses rekrutmen dan memastikan bahwa perusahaan memilih kandidat yang tepat.
Baca juga: Dampak Teknologi Terhadap Tren Perekrutan di 2024
Untuk melakukan wawancara yang efektif, pertama-tama Anda harus membuat pertanyaan yang relevan dengan posisi yang dibuka dan terorganisir dengan baik. Hindari pertanyaan seperti "Ceritakan tentang diri Anda" dan fokus pada pertanyaan yang lebih mendalam tentang kemampuan dan pengalaman kandidat.
Beberapa contoh pertanyaan terstruktur yang dapat menggali kompetensi kandidat meliputi:
Pertanyaan terstruktur ini membantu pewawancara mendapatkan wawasan mendalam tentang cara berpikir kandidat, keterampilan pemecahan masalah, serta kesesuaian dengan budaya perusahaan.
Untuk menjamin bahwa wawancara berjalan dengan baik, adalah penting untuk melakukan penelitian awal tentang kandidat. Pewawancara dapat memahami lebih baik latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan kandidat dengan membaca secara menyeluruh CV dan surat lamaran kandidat. Ini juga memungkinkan pewawancara untuk menyesuaikan pertanyaan agar lebih spesifik dan relevan dengan pengalaman kandidat.
Selain itu, memeriksa profil kandidat atau portofolio mereka (jika ada) di LinkedIn dapat memberikan wawasan tambahan tentang jaringan profesional mereka dan proyek sebelumnya. Hal ini dapat membantu pewawancara menemukan topik yang lebih dalam untuk dibicarakan. Akibatnya, wawancara menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.
Salah satu pendekatan yang terbukti efektif untuk mengukur keterampilan teknis dan interpersonal kandidat adalah metode wawancara berbasis kompetensi, yang berpusat pada pertanyaan yang meminta kandidat untuk memberikan contoh konkrit dari pengalaman kerja sebelumnya yang terkait dengan posisi yang mereka lamar. Dengan melihat bagaimana kandidat telah menangani situasi tertentu sebelumnya, pewawancara dapat menentukan apakah kandidat memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Contoh pertanyaan berbasis kompetensi meliputi:
Pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan pewawancara menilai kemampuan kandidat untuk menghadapi tantangan yang relevan dengan posisi yang dilamar dan mengevaluasi kesesuaian mereka dengan budaya kerja di perusahaan.
Selain keterampilan teknis, soft skills atau keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan bekerja dalam tim juga memainkan peran penting dalam keberhasilan seseorang di tempat kerja. Oleh karena itu, wawancara yang efektif harus mengalokasikan waktu untuk menilai soft skills kandidat.
Berikut adalah beberapa cara untuk menilai soft skills selama wawancara:
Menilai soft skills ini penting karena keterampilan ini seringkali menjadi faktor pembeda antara kandidat yang memiliki pengalaman teknis yang serupa.
Banyak kandidat mengalami wawancara yang menegangkan. Sebagai pewawancara, membuat suasana yang nyaman dan ramah dapat membantu kandidat merasa lebih rileks, yang membantu mereka menunjukkan yang terbaik dari diri mereka. Wawancara yang terlalu formal atau kaku dapat membuat kandidat cemas, dan ini dapat mempengaruhi bagaimana mereka menjawab pertanyaan.
Beberapa cara untuk menciptakan suasana yang nyaman meliputi:
Dengan menciptakan lingkungan yang positif, pewawancara dapat mendapatkan jawaban yang lebih jujur dan mendalam dari kandidat.
Panel wawancara yang terdiri dari beberapa pewawancara dari berbagai divisi atau departemen dapat menjadi metode yang efektif untuk menilai kandidat dari berbagai sudut pandang. Setiap anggota panel dapat berkonsentrasi pada hal-hal tertentu, seperti keterampilan teknis, kepemimpinan, atau kesesuaian budaya, yang memungkinkan evaluasi yang lebih menyeluruh.
Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa panel tidak terlalu besar, karena hal ini dapat membuat kandidat merasa kewalahan. Pertanyaan harus relevan dan sesuai dengan kebutuhan, jadi pilih pewawancara yang memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan yang akan diambil.
Meskipun wawancara memberi perusahaan kesempatan untuk menilai kandidat, itu juga adalah waktu yang baik untuk menjelaskan lebih lanjut tentang bisnis, budaya, dan posisi yang ditawarkan. Perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip mereka akan dicari oleh kandidat yang mungkin, jadi memberikan informasi yang akurat dan transparan dapat membantu mereka menentukan apakah perusahaan tersebut adalah tempat yang tepat untuk mereka.
Tunjukkan tujuan tim, tanggung jawab pekerjaan, dan peluang pengembangan karier yang mungkin mereka miliki di masa depan. Kemungkinan kandidat yang direkrut benar-benar cocok dan berkomitmen meningkat seiring dengan seberapa jelas dan transparan informasi yang diberikan.
Setelah wawancara selesai, pertimbangkan secara menyeluruh setiap kandidat dengan menyimpan catatan tentang kesan dan tanggapan mereka. Jika evaluasi tidak dilakukan segera, ingatan tentang wawancara dapat memudar, yang dapat mempengaruhi keputusan. Untuk memastikan bahwa setiap kandidat dinilai secara objektif, gunakan skor atau catatan tertulis.
Agar berbagai perspektif dipertimbangkan saat membuat keputusan perekrutan, diskusikan hasil wawancara dengan tim yang terlibat, terutama jika wawancara panel dilakukan. Proses ini akan memastikan keputusan akhir didasarkan pada data yang jelas daripada kesan pertama.
Baca juga: Cara AI Membantu Mengambil Keputusan Perekrutan yang Tepat
Wawancara adalah salah satu tahap paling krusial dalam proses rekrutmen, dan melakukan wawancara secara efektif dapat meningkatkan kualitas hasil perekrutan. Dengan mempersiapkan pertanyaan yang relevan, menggunakan metode berbasis kompetensi, menilai soft skills, dan menciptakan suasana yang nyaman, pewawancara dapat menggali lebih dalam tentang kandidat dan memastikan kesesuaian mereka dengan perusahaan. Evaluasi yang terstruktur dan kolaborasi dengan tim setelah wawancara juga akan membantu perusahaan membuat keputusan perekrutan yang lebih baik dan akurat.