The First 90 Days: Cara Tampil Impresif di Pekerjaan Baru
Read Time 5 mins | 18 Jul 2025 | Written by: Hastin Lia
The First 90 Days adalah fase paling krusial dalam pekerjaan baru yang bisa menentukan arah karier Anda ke depan. Bukan hanya soal menyelesaikan tugas dengan baik, tapi juga bagaimana Anda membentuk reputasi, memahami budaya kerja, dan membangun koneksi yang mendukung performa jangka panjang. Banyak profesional sukses yang percaya bahwa kesan yang dibentuk dalam 90 hari pertama memiliki pengaruh jangka panjang terhadap bagaimana Anda dinilai oleh rekan kerja dan atasan. Artikel ini akan membahas lima langkah strategis yang bisa membantu Anda tampil impresif, dipercaya, dan cepat beradaptasi di lingkungan kerja baru.
1. Pahami Budaya dan Dinamika Perusahaan
Langkah pertama dan paling mendasar untuk sukses di The First 90 Days adalah memahami budaya kerja perusahaan secara menyeluruh. Masing-masing perusahaan memiliki karakter, nilai, dan gaya komunikasi yang unik. Apa yang dianggap biasa di satu tempat, bisa jadi sangat berbeda di tempat lain.
a. Amati Cara Orang Berinteraksi
Perhatikan bagaimana rekan-rekan Anda berkomunikasi. Apakah mereka lebih informal atau sangat profesional? Apakah mereka terbuka untuk diskusi atau lebih banyak bekerja secara mandiri? Siapa yang biasanya berbicara dalam rapat, dan siapa yang membuat keputusan?
Dengan mengamati dinamika ini, Anda bisa menyesuaikan diri lebih cepat dan menghindari kesalahan sosial yang mungkin tidak disengaja. Kecerdasan sosial menjadi aset besar dalam membangun kepercayaan, dan kepercayaan inilah yang membuka banyak pintu di kemudian hari.
b. Pelajari Nilai-Nilai Inti
Setiap perusahaan biasanya memiliki nilai-nilai utama yang dijunjung tinggi, seperti kolaborasi, inovasi, kecepatan, atau akuntabilitas. Bukan hanya sekadar jargon, nilai-nilai ini biasanya tercermin dalam cara kerja sehari-hari. Anda bisa membaca ulang visi dan misi perusahaan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana nilai itu dihidupi dalam praktik.
Jika Anda bisa menunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai nilai-nilai tersebut sejak awal, Anda akan lebih cepat dianggap sebagai bagian dari tim.
c. Kenali Struktur Organisasi Secara Praktis
Tidak semua struktur tercatat rapi dalam bagan organisasi. Dalam 90 hari pertama, penting untuk mengetahui siapa decision maker, siapa influencer, dan bagaimana jalur komunikasi informal berjalan. Dengan memahami jalur-jalur ini, Anda bisa menyampaikan ide atau mengakses dukungan secara lebih efektif.
Baca juga: Ingin Naik Jabatan? Hindari 3 Sikap Penghambat Ini
2. Bangun Relasi dan Jaringan Internal Sejak Awal
Anda bisa menjadi karyawan paling berbakat, tapi tanpa hubungan yang baik dengan tim, potensi Anda sulit berkembang maksimal. Oleh karena itu, The First 90 Days juga harus dimanfaatkan untuk membangun koneksi yang kuat dan sehat secara internal.
a. Lakukan Perkenalan Aktif
Jangan hanya menunggu dikenalkan. Ambil inisiatif untuk memperkenalkan diri secara langsung kepada tim lintas divisi. Jika memungkinkan, jadwalkan 1-on-1 singkat dengan rekan kerja, atasan langsung, atau bahkan stakeholder kunci yang relevan dengan pekerjaan Anda.
Sesi 1-on-1 tidak perlu panjang. Tujuannya bukan hanya mengenal peran mereka, tapi juga membuka ruang percakapan agar hubungan profesional bisa berkembang secara alami. Ini juga memberi Anda informasi berharga tentang ekspektasi kerja, gaya komunikasi, dan potensi kolaborasi ke depan.
b. Jadilah Pendengar yang Aktif
Bangun reputasi sebagai seseorang yang menyenangkan untuk diajak kerja sama. Dengarkan dengan antusias, catat hal-hal penting, dan respon dengan tulus. Hal-hal kecil seperti ini akan membentuk kesan positif yang kuat.
c. Bangun Aliansi Strategis
Dalam organisasi, penting untuk punya “sekutu” yang bisa mendukung Anda—baik secara operasional maupun emosional. Coba cari orang-orang yang aktif, terbuka, dan punya pengaruh. Mereka bisa membantu Anda mengenal lebih cepat budaya organisasi serta memberi masukan yang membangun di masa adaptasi.
3. Dengarkan, Pelajari, Baru Bersuara
Banyak karyawan baru yang ingin langsung “menggebrak” dengan ide-ide segar. Ini memang tidak salah, tapi jika dilakukan terlalu cepat tanpa memahami konteks, bisa menimbulkan resistensi. Di The First 90 Days, lebih bijak jika Anda memprioritaskan mendengar dan belajar terlebih dahulu.
a. Fokus pada Observasi
Perhatikan bagaimana alur kerja berjalan, siapa yang bertanggung jawab atas apa, serta bagaimana keputusan dibuat. Ini penting agar Anda tidak menabrak proses yang sudah ada atau terkesan ingin “mengajari” terlalu dini.
b. Tunjukkan Rasa Ingin Tahu
Ajukan pertanyaan yang cerdas dan relevan. Jangan malu bertanya—tapi pastikan Anda mendengar baik-baik jawabannya. Tanyakan bukan hanya tentang “apa yang harus saya lakukan”, tapi juga “kenapa ini dilakukan seperti ini?”
Pertanyaan yang baik menunjukkan ketertarikan dan kemauan untuk memahami, bukan sekadar menjalankan tugas.
c. Sampaikan Ide Setelah Memahami Konteks
Ketika Anda sudah merasa cukup memahami cara kerja dan tantangan yang ada, baru sampaikan ide-ide Anda. Pastikan ide tersebut tidak hanya “bagus di atas kertas”, tapi juga relevan dengan kebutuhan nyata dan bisa diterima secara praktis.
Dengan pendekatan seperti ini, ide Anda akan lebih dihargai dan dianggap sebagai kontribusi, bukan sekadar ambisi pribadi.
4. Tetapkan Tujuan Pribadi dan Ukur Progres Anda
Jangan menunggu evaluasi dari atasan untuk tahu apakah Anda berhasil. Di The First 90 Days, penting untuk memiliki tujuan pribadi yang terukur agar Anda bisa terus berkembang dan menilai kemajuan diri sendiri.
a. Buat Target 30-60-90
Gunakan kerangka kerja 30-60-90 hari:
- Hari ke-1 hingga 30: Fokus pada pembelajaran, pengenalan tim, dan memahami proses.
- Hari ke-31 hingga 60: Mulai mengambil peran aktif, mengerjakan tugas penting, dan menunjukkan inisiatif.
- Hari ke-61 hingga 90: Berkontribusi lebih strategis, menyampaikan ide, dan mulai membangun reputasi dalam tim.
b. Diskusikan Ekspektasi dengan Atasan
Jangan menebak apa yang diharapkan dari Anda—langsung tanyakan ke atasan. Tanyakan prioritas utama untuk Anda, hasil apa yang diharapkan, dan bagaimana progress Anda akan diukur. Ini membantu Anda bekerja secara lebih fokus dan menghindari kesalahpahaman.
c. Evaluasi Diri Secara Rutin
Setiap akhir minggu, luangkan waktu untuk meninjau kembali pencapaian Anda. Apa yang sudah berjalan baik? Apa yang bisa ditingkatkan? Siapa yang perlu Anda ajak bicara minggu depan?
Dengan refleksi yang konsisten, Anda tidak hanya tumbuh lebih cepat, tapi juga menjadi pribadi yang sadar diri dan adaptif.
5. Tunjukkan Inisiatif dan Profesionalisme Sejak Hari Pertama
Tidak perlu menunggu bulan kedua untuk menunjukkan performa. Justru di The First 90 Days, hal-hal kecil yang Anda lakukan bisa berdampak besar pada persepsi rekan kerja dan atasan Anda.
a. Disiplin dan Tanggap
Tepat waktu, menjawab email dengan sigap, serta menyelesaikan tugas sebelum deadline adalah bentuk profesionalisme dasar yang harus langsung ditunjukkan sejak hari pertama. Meskipun terdengar sederhana, hal ini sangat berpengaruh pada kesan pertama Anda.
b. Tawarkan Bantuan atau Solusi
Ketika Anda sudah mulai nyaman, coba tawarkan bantuan pada kolega yang tampak kewalahan, atau ajukan solusi sederhana pada masalah yang sering muncul. Anda tidak perlu memimpin proyek besar untuk terlihat menonjol—menjadi orang yang reliable pun sudah membuat Anda sangat dihargai.
c. Perhatikan Komunikasi
Cara Anda berbicara, menulis email, hingga memberikan feedback akan membentuk citra Anda di tempat kerja. Gunakan bahasa yang sopan tapi tegas, ringkas tapi jelas. Tunjukkan bahwa Anda bisa diandalkan secara komunikasi—baik verbal maupun tertulis.
d. Bangun Citra Positif Lewat Konsistensi
Reputasi bukan dibentuk dari satu momen, tapi dari banyak hal kecil yang konsisten. Tunjukkan bahwa Anda bisa dipercaya, terbuka, dan bersikap positif, apapun tekanan yang sedang terjadi.
Dengan kombinasi antara profesionalisme, inisiatif, dan sikap suportif, Anda bisa menjadi pribadi yang cepat dipercaya dan dipandang sebagai aset tim.
Baca juga: 7 Skill Dasar yang Wajib Dikuasai untuk Pindah Karir ke IT
Kesimpulan
The First 90 Days adalah fase emas yang bisa membentuk citra Anda sebagai profesional yang kompeten dan bisa diandalkan. Dengan memahami budaya kerja, membangun relasi yang sehat, belajar dengan rendah hati, menetapkan tujuan yang jelas, dan menunjukkan inisiatif sejak awal, Anda bukan hanya akan tampil impresif, tapi juga menetapkan fondasi karier yang kokoh di tempat kerja baru. Manfaatkan momentum ini sebaik-baiknya—karena kesan yang Anda ciptakan hari ini, bisa membuka banyak peluang untuk hari esok.
Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!