The Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) melaporkan 185 serangan digital di berbagai platform antara Januari dan Maret 2025.
Instagram mencatat jumlah insiden tertinggi, yaitu 74 (sekitar 40% dari total). SAFEnet mengaitkan hal ini dengan tingginya penggunaan Instagram dan tingginya aktivitas aktivisme serta aktivitas lain di platform tersebut yang sering menjadi target.
Bahkan yang terbaru, tindakan ada sebuah modus penipuan yang dilakukan dengan cara aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Pesan ini diungkapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor lewat akun Instagram resminya @disdukcapilkotabogor.
Pelaku mempromosikan aktivasi aplikasi IKD secara online dan meminta informasi pribadi penduduk dengan alasan sebagai syarat untuk mendapatkan layanan itu. Selanjutnya, pelaku meminta korban untuk menginstal aplikasi IKD/KTP Digital yang dikirim melalui WhatsApp yang pada akhirnya, tujuan utamanya adalah untuk dapat mengakses data pribadi korban.
Cyber Crime (Kejahatan Siber) adalah setiap jenis kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital atau internet sebagai alat utama untuk melakukan tindakan kriminal. Umumnya kejahatan siber melibatkan komputer, perangkat digital, atau jaringan sebagai target, alat, atau tempat kejahatan terjadi.
Berikut beberapa contoh kejahatan siber yang marak terjadi:
Di zaman digital, kejahatan siber dan pencurian identitas semakin banyak terjadi karena informasi pribadi mudah diakses serta disalahgunakan. Maka dari itu sangat penting bagi kita semua untuk bisa menjaga dan menempatkan data pribadi pada tempat yang aman.
Baca juga: Digital Ecosystem: Side Hustle Berbasis Komunitas Digital
Sebuah hal yang sangat penting di era digital seperti sekarang ini untuk melindungi data pribadi. Memastikan data pribadi tersimpan di tempat yang aman adalah salah satu cara paling penting untuk menghindari kejahatan siber.
Adapun data pribadi bisa dikelompokkan menjadi data umum dan data spesifik. Berikut ini adalah beberapa pribadi yang wajib dilindungi pada era digital seperti saat ini.
Data pribadi diatas mencerminkan elemen penting dalam kehidupan individu, seperti identitas, perilaku, dan keadaan pribadi. Tanpa adanya perlindungan, orang lain dapat mengetahui informasi yang seharusnya bersifat pribadi.
Informasi pribadi harus dilindungi karena berkaitan dengan privasi, keamanan, dan hak-hak individu. Apabila data pribadi disalahgunakan atau terungkap, akibatnya dapat sangat merugikan, baik dari segi finansial, sosial, maupun psikologis.
Mencegah kejahatan siber sangat penting karena dunia digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 5 tips penting untuk mencegah kejahatan siber:
Baca juga: Remote Collaboration: Tren Kerja Masa Kini yang Efektif
FRC Ecosystem bersama SiberMate berkolaborasi untuk memberi solusi kaitannya dengan kejahatan siber khususnya pada skala besar seperti organisasi atau perusahaan. Lalu apa itu SiberMate?
SiberMate adalah aplikasi Human Risk Management (HRM) berbasis cloud yang dirancang untuk mengelola risiko siber karyawan secara sederhana dan otomatis. Dengan fitur-fitur seperti pelatihan kesadaran siber, simulasi phishing, pemantauan kebocoran, manajemen kebijakan, serta pelaporan risiko yang terintegrasi, proses mitigasi risiko dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Promo diskon produk dan layanan SiberMate hadir pada kolaborasi ini khususnya ditujukan untuk member FRC Ecosystem. Bahkan, selain promo diskon hingga 15%, ada juga program referral spesial pada kolaborasi ini bagi setiap orang yang bisa mereferensikan SiberMate ke siapapun yang membutuhkan. Selengkapnya kamu dapat mengunjungi https://sibermate.com/ atau mengikuti program kolaborasi pada https://bit.ly/FRC_SiberMate