Revolusi Industri: Cara Adaptasi di Era Digital Teknologi
Read Time 5 mins | 14 Agu 2025 | Written by: Andrian Putra
Saat ini, banyak industri yang baru mulai menyesuaikan diri dengan industri 4.0. Revolusi industri 4.0 ditandai oleh kemajuan yang cepat dalam dunia teknologi informasi. Intinya terletak pada beberapa istilah seperti otomatisasi, analisis data besar, teknologi robotik, kecerdasan buatan (AI), hingga jaringan perangkat (IoT).
Saat banyak yang masih menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0, diskusi tentang revolusi berikutnya yaitu Revolusi Industri 5.0 sudah mulai berlangsung. Apa sebenarnya Revolusi Industri 5.0 dan apa pengaruhnya terhadap strategi bisnis di era sekarang dan yang akan datang?
Sebagai pelaku bisnis bagaimana beradaptasi dengan era digital teknologi seperti sekarang ini? Bagaimana industri tetap eksis di era digital teknologi dengan memiliki banyak talenta yang kompeten di era seperti sekarang ini?
Bagaimana Revolusi Industri Saat ini?
Baru-baru ini, dunia mengalami Revolusi Industri 4.0 dan mulai beralih ke Society 5.0. Kedua gagasan ini adalah perkembangan signifikan yang dipicu oleh kemajuan teknologi digital yang cepat.
Adapun industri 4.0 bertujuan untuk memperbaharui proses bisnis, terutama dalam sektor manufaktur. Zaman ini juga menghadirkan berbagai teknologi yang masih banyak diadaptasi oleh pelaku industri, seperti AI dan IoT agar mempermudah pekerjaan.
Revolusi Industri 4.0 menekankan pada otomatisasi serta pengintegrasian teknologi digital ke dalam sektor industri. Istilah pentingnya adalah "pabrik pintar" atau "smart factory", di mana semua mesin, sistem, dan informasi saling terintegrasi.
Berbagai teknologi penting yang mendukung Revolusi Industri 4.0 adalah:
1. Internet of Things (IoT)
Alat dan sensor yang terhubung ke jaringan untuk mengumpulkan dan saling bertukar informasi secara langsung.
2. Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning
Sistem yang dapat belajar dari data untuk mengotomatiskan tugas, meningkatkan proses, dan mengambil keputusan yang lebih baik.
3. Big Data dan Analitik
Pengumpulan serta analisis data dalam jumlah besar untuk memperoleh informasi berharga yang dapat meningkatkan efisiensi.
4. Komputasi Awan (Cloud Computing)
Sarana untuk menyimpan, mengatur, dan memproses data, sehingga perusahaan dapat lebih adaptif dan terukur.
5. Robotika
Pemanfaatan robot untuk melaksanakan pekerjaan yang berulang dan berisiko, meningkatkan efisiensi dan keamanan di tempat kerja.
Berbagai hal diatas menunjukkan betapa revolusi industri sudah berkembang sangat pesat. Dengan penggunaan teknologi yang semakin masif diberbagai bidang industri, maka semakin banyak pula tenaga ahli di bidang teknologi yang dibutuhkan.
Apabila kita adalah orang yang terlibat pada organisasi yang juga banyak menggunakan teknologi untuk menjalankan operasional pastinya akan sangat bergantung pada Talenta Teknologi. Lalu bagaimana cara kita beradaptasi dengan situasi ini?
Baca juga: Digital Ecosystem: Side Hustle Berbasis Komunitas Digital
Tips Menarik Tech Talent
Di zaman industri digital yang sangat kompetitif, menggaet dan menjaga talenta teknologi bukanlah perkara yang sederhana. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan lokal lainnya, tetapi juga dengan perusahaan dari seluruh dunia. Oleh sebab itu, diperlukan taktik yang cerdas dan terencana. Salah satu tips yang efektif dipakai saat ini adalah Employer Branding Strategy.
Employer branding merupakan gambaran atau reputasi suatu perusahaan sebagai lokasi kerja. Para profesional di bidang teknologi saat ini tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mencari lingkungan di mana mereka dapat berkembang dan merasa dihargai
Sekarang mari kita lihat, kira kira apa saja strategi employer branding yang terbukti efektif untuk menarik talenta teknologi.
1. Distinct Employee Value Proposition (EVP)
Distinct Employee Value Proposition (EVP) merupakan janji atau tawaran spesifik yang membedakan suatu perusahaan dari kompetitornya sebagai tempat kerja.Ini bukan hanya tentang gaji dan benefit, tetapi keseluruhan pengalaman yang diperoleh karyawan sebagai balasan atas keterampilan, sumbangsih, dan dedikasi mereka. Secara ringkas, EVP yang khas menjawab pertanyaan: "Mengapa seorang pegawai harus memutuskan untuk bekerja di perusahaan ini, dibandingkan dengan perusahaan lainnya?". EVP yang kuat biasanya terdiri dari beberapa elemen utama seperti Kompensasi dan Tunjangan, Keseimbangan Hidup dan Kerja, Pengembangan Karier, Lingkungan dan Budaya Kerja serta Tujuan dan Makna.
2. Foster Wellbeing
Saat hal ini digabungkan dengan branding perusahaan, organisasi menunjukkan kepada calon karyawan dan masyarakat bahwa mereka tidak sekadar menyediakan pekerjaan, tetapi juga atmosfer kerja yang mendukung dan peduli.
Dengan menjadikan kesejahteraan pegawai sebagai fokus dari employer branding, perusahaan tidak hanya menciptakan merek yang kokoh, tetapi juga membangun lingkungan kerja yang sejati berkelanjutan.
3. Employee Advocacy
Employee Advocacy merupakan suatu kegiatan di mana karyawan dengan sukarela dan dengan cara yang positif mempromosikan perusahaan mereka, baik itu produk, layanan, maupun budaya perusahaan, kepada jaringan pribadi mereka
Aktivitas ini biasanya dilakukan melalui media sosial. Percakapan sehari-hari dengan teman atau keluarga, atau bahkan dalam lingkungan profesional yang disampaikan oleh karyawan dianggap jauh lebih otentik dan kredibel dibandingkan iklan atau kampanye pemasaran tradisional dari perusahaan.
4. Showcase Company Culture
Menampilkan budaya perusahaan (showcase company culture) adalah strategi penting untuk menarik talenta yang tepat dan membangun reputasi yang kuat. Budaya perusahaan adalah kombinasi dari nilai-nilai, etika, perilaku, dan lingkungan kerja yang membentuk identitas unik sebuah organisasi.
Hal ini menjadi penting karena dapat menjadi daya tarik talenta yang tepat, membangun kepercayaan dan transparansi dan pastinya menciptakan diferensiasi yang semakin kuat.
5. Career Development
Pengembangan Karier (Career Development) merupakan salah satu aspek paling krusial dalam merek pemberi kerja. Ini bukan hanya sebuah penawaran, tetapi juga sebuah komitmen yang harus diwujudkan oleh perusahaan untuk menarik, mempertahankan, dan mendorong karyawan terbaik.
Dalam branding perusahaan, menunjukkan komitmen terhadap pengembangan karier berarti Anda memperlihatkan kepada kandidat bahwa perusahaan Anda adalah lokasi di mana mereka dapat berkembang dan memiliki prospek yang baik, bukan hanya sekadar tempat untuk bekerja.
Beberapa strategi berikut ini cukup efektif untuk menampilkan career development seperti memberikan jalur karir yang jelas, tunjukkan kisah sukses karyawan, tonjolkan program pembelajaran dan pelatihan, integrasikan dalam proses rekrutmen serta gunakan media sosial dan halaman karier untuk membagikan pencapaian karyawan
Baca juga: Penjahat Digital: Apa dan Bagaimana Menghindari Cyber Crime?
Kesimpulan
Seiring dengan semakin masifnya penggunaan teknologi ini, muncul kebutuhan besar akan talenta teknologi yang kompeten. Untuk bisa bertahan dan berkembang di era yang sangat kompetitif ini, perusahaan tidak hanya perlu menyesuaikan diri dengan teknologi, tetapi juga dengan cara mereka menarik dan mempertahankan talenta.
Salah satu strategi kunci untuk menarik talenta teknologi adalah melalui Strategi Employer Branding. Strategi ini berfokus pada pencitraan perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik. Dengan mengadopsi strategi-strategi yang ada, perusahaan dapat bersaing secara efektif untuk mendapatkan dan mempertahankan talenta teknologi terbaik di era digital.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang cara beradaptasi di zaman digital? Atau ingin tetap update dengan digital teknologi?
Ayo, ikutlah FRC Ecosystem! Disini, Anda dapat berdiskusi, belajar, dan berhubungan dengan para profesional serta pelaku industri yang sama-sama antusias menghadapi tantangan Revolusi Industri. Selengkapnya kunjungi kami di https://msbu.co.id/id/frc