Dalam proses perekrutan, ada tiga istilah yang sering membingungkan: rekruter, headhunter, dan talent acquisition. Meskipun ketiga istilah ini mengacu pada proses perekrutan, masing-masing memiliki fungsi dan pendekatan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition, dimulai dengan membahas definisi dan fungsi masing-masing.
Baca juga: Butuh Quality Assurance Handal? Temukan Solusinya di Sini!
Rekruter
Rekruter adalah orang yang bekerja di departemen sumber daya manusia (HR) atau agensi rekrutmen yang melayani berbagai klien dan mencari, menyaring, dan merekrut kandidat untuk posisi yang tersedia di perusahaan. Tugas utama yang diberikan kepada rekruter meliputi:
1. Mempromosikan Lowongan Pekerjaan
Rekruter bertanggung jawab untuk mempromosikan pekerjaan di berbagai platform, seperti portal karir perusahaan, situs web pekerjaan, dan media sosial. Untuk menarik kandidat potensial, mereka juga dapat menghadiri pameran kerja atau acara karir.
2. Memeriksa Kandidat
Setelah menerima lamaran, rekruter akan memeriksa CV dan surat lamaran untuk memastikan kandidat memenuhi persyaratan. Setelah itu, mereka akan melakukan wawancara awal untuk memastikan apakah kandidat cocok dengan budaya perusahaan dan kebutuhan pekerjaan.
3. Mengkoordinasikan Proses Perekrutan
Rekruter mengatur wawancara lanjutan dengan manajer perekrutan, melakukan pemeriksaan latar belakang, dan melakukan perundingan tentang penawaran pekerjaan. Selain itu, mereka membantu dalam proses onboarding, yang memastikan transisi yang lancar bagi karyawan baru.
4. Mengelola Basis Data Kandidat
Rekruter menyimpan informasi kandidat dalam database untuk referensi di masa depan, membantu dalam pencarian cepat ketika posisi serupa tersedia kembali.
Headhunter
Mereka yang bertugas mencari dan merekrut kandidat untuk posisi yang membutuhkan keterampilan khusus disebut headhunter, yang juga disebut executive search consultant. Mereka biasanya bekerja pada kontrak atau freelance, dan seringkali melalui agensi yang menyediakan headhunter. Beberapa perbedaan utama antara headhunter dan rekruter adalah sebagai berikut:
1. Target Kandidat
Headhunter mencari kandidat untuk posisi eksekutif atau spesialis yang sulit ditemukan. Mereka mencari orang yang biasanya tidak aktif mencari pekerjaan tetapi memiliki kualitas dan pengalaman yang relevan.
2. Metode Pencarian
Headhunter menemukan dan mendekati kandidat pasif dengan jaringan profesional mereka dan teknik pencarian canggih. Mereka sering menggunakan rujukan, pencarian langsung (direct search), dan penelitian industri untuk menemukan kandidat terbaik.
3. Proses Pendekatan
Headhunter harus memiliki kemampuan persuasi yang kuat untuk menarik kandidat untuk peluang kerja baru karena mereka sering berurusan dengan kandidat yang tidak secara aktif mencari pekerjaan. Mereka menjual posisi dan perusahaan, menekankan keuntungan dan peluang pengembangan karir.
4. Gaji dan Kompensasi
Headhunter biasanya bekerja berdasarkan komisi yang dibayar oleh perusahaan klien setelah kandidat yang direkrut ditempatkan dan menyelesaikan masa percobaan. Komisi ini biasanya merupakan persentase dari gaji tahunan kandidat yang ditempatkan, yang menunjukkan tingkat kesulitan dan keahlian yang diperlukan kandidat tersebut.
Talent Acquisition
Lebih luas daripada rekrutmen tradisional, talent acquisition adalah pendekatan strategis dan berkelanjutan untuk menemukan, menarik, dan mempertahankan talenta terbaik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan jangka panjang. Pendekatan ini mencakup berbagai aktivitas yang bertujuan untuk membangun pipeline kandidat berkualitas tinggi. Berikut ini adalah beberapa komponen penting dalam pengambilan karyawan:
1. Strategi Jangka Panjang
Rekrutmen talenta bersifat proaktif dan strategis; mereka merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan membuat strategi untuk menarik talenta yang diperlukan. Ini berbeda dengan rekrutmen, yang sering bersifat reaktif dan berfokus pada mengisi posisi tertentu.
2. Branding Perusahaan
Untuk menarik kandidat yang memiliki visi dan misi yang sama, pengembangan dan promosi employer branding yang kuat diperlukan untuk menarik karyawan. Ini mencakup mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan, budaya kerja, dan keuntungan bekerja di tempat kerja.
3. Keterlibatan Berkelanjutan
Salah satu bagian penting dari pengambilan talenta adalah menjalin hubungan dengan kandidat potensial meskipun mereka mungkin tidak dapat dipekerjakan segera. Komunitas profesional, jaringan, dan program alumni dapat membantu melakukannya.
4. Penggunaan Teknologi dan Data
Talent acquisition memanfaatkan teknologi canggih dan analitik data untuk meningkatkan proses perekrutan. Ini termasuk penggunaan sistem pelacakan pelamar (ATS), analisis data tenaga kerja, dan pemasaran digital untuk menarik kandidat terbaik.
5. Kolaborasi Internal
Tim talent acquisition sering bekerja sama dengan departemen lain seperti operasi, pemasaran, dan manajemen senior untuk memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan tujuan perusahaan keseluruhan. Mereka juga terlibat dalam pengembangan karyawan dan perencanaan suksesi untuk memastikan bahwa talenta internal tersedia untuk posisi penting di masa depan.
Baca juga: Peran Agility dalam Rekrutmen: Memaksimalkan Talenta dan Perusahaan
Kesimpulan
Meskipun semuanya berpartisipasi dalam proses perekrutan, rekruter, headhunter, dan talent acquisition berbeda dalam fokus dan pendekatan mereka. Rekruter mencari posisi yang lebih umum, headhunter mencari talenta tingkat tinggi dan spesialis, dan talent acquisition menggunakan pendekatan strategis dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja jangka panjang perusahaan. Memahami perbedaan ini dapat membantu organisasi menentukan metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan bagaimana menggabungkan berbagai peran untuk mencapai tujuan perekrutan dan pengelolaan talenta yang efektif.