Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak orang bertanya-tanya: apa yang lebih berpengaruh dalam membangun karier, networking atau CV? Networking sering disebut sebagai “jalan pintas” menuju kesempatan, sementara CV dianggap sebagai syarat formal untuk masuk ke pintu perusahaan. Keduanya sama-sama penting, tetapi peran dan dampaknya bisa berbeda tergantung pada konteks. Untuk memahami mana yang lebih menentukan, mari kita bahas peran masing-masing dan bagaimana cara mengoptimalkannya.
CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen yang merangkum riwayat hidup profesional seseorang, mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, hingga pencapaian. Bagi perusahaan, CV adalah alat utama untuk menilai apakah seorang kandidat layak masuk ke tahap seleksi berikutnya.
CV yang baik harus mampu menceritakan kisah karier Anda secara ringkas, padat, dan relevan. Isinya bukan hanya daftar pekerjaan sebelumnya, tetapi juga pencapaian yang dapat diukur, misalnya peningkatan penjualan, keberhasilan memimpin proyek, atau sertifikasi yang mendukung. CV berfungsi sebagai gambaran pertama kompetensi Anda—sebelum recruiter atau HR mengenal Anda lebih jauh.
Namun, CV memiliki keterbatasan. Dalam industri dengan persaingan tinggi, HR bisa menerima ratusan hingga ribuan CV untuk satu posisi. Artinya, CV Anda berisiko tenggelam di antara sekian banyak pelamar, meskipun Anda sebenarnya kompeten. Inilah sebabnya mengapa hanya mengandalkan CV tanpa strategi tambahan sering kali kurang efektif.
Baca juga: Tips Mengasah Skill Set di Tengah Kemajuan Teknologi
Sementara itu, networking atau membangun jaringan adalah upaya menjalin hubungan profesional dengan orang lain, baik di dalam maupun luar industri Anda. Networking memungkinkan Anda mendapatkan informasi peluang kerja yang tidak selalu dipublikasikan secara luas. Banyak posisi penting justru terisi lewat rekomendasi atau referral.
Networking tidak hanya tentang mencari pekerjaan, tetapi juga membangun reputasi dan personal branding. Dengan menjalin hubungan baik, Anda bisa mendapatkan insight industri, mentor yang berpengaruh, atau bahkan peluang kolaborasi. Dari perspektif perusahaan, kandidat yang datang lewat rekomendasi biasanya dianggap lebih terpercaya karena sudah ada “jaminan” dari orang dalam.
Namun, networking juga bukan jaminan mutlak. Tanpa kompetensi yang kuat dan bukti konkret dalam bentuk CV, portofolio, atau pengalaman, relasi saja tidak cukup untuk membuat Anda bertahan di dunia kerja. Networking membuka pintu, tetapi Anda tetap harus menunjukkan nilai diri Anda agar bisa diterima.
Jika dibandingkan, networking dan CV memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi dalam perjalanan karier seseorang.
Dengan kata lain, networking dapat menjadi akses informal yang memberi keunggulan, sedangkan CV tetap menjadi bukti formal yang membuktikan Anda layak dipertimbangkan.
Daripada terus memperdebatkan mana yang lebih penting antara networking atau CV, cara paling efektif adalah mengoptimalkan keduanya secara bersamaan. Dengan mengkombinasikan relasi yang luas dan dokumen profesional yang kuat, peluang untuk menonjol di mata recruiter akan jauh lebih besar.
Jangan biarkan CV Anda hanya berisi daftar pekerjaan lama yang monoton. Sertakan pencapaian yang bisa diukur, seperti target penjualan yang berhasil dicapai, proyek besar yang sukses diselesaikan, atau sertifikasi terbaru yang relevan. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas agar recruiter mudah memahami nilai yang Anda tawarkan. CV yang diperbarui menunjukkan bahwa Anda selalu berkembang dan serius terhadap karier.
Networking tidak boleh hanya dilakukan saat Anda sedang mencari pekerjaan. Mulailah sejak dini dengan aktif di LinkedIn, mengikuti komunitas profesional, atau bergabung dengan grup alumni. Berbagi insight, berdiskusi, atau sekadar menyapa rekan lama bisa membuka pintu yang tak terduga di kemudian hari. Jaringan yang terbangun secara organik akan terasa lebih kuat dan tulus, sehingga rekomendasi yang diberikan pun lebih bernilai.
Rekomendasi dari orang dalam perusahaan dapat membuat CV Anda lebih cepat diperhatikan dibandingkan kandidat lain. Namun, referral tidak akan berarti banyak jika isi CV tidak mendukung kualitas Anda. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa dokumen Anda selaras dengan kompetensi yang dipromosikan lewat rekomendasi, sehingga HR benar-benar percaya pada nilai yang Anda bawa.
Apa yang Anda tampilkan di media sosial profesional harus sejalan dengan isi CV. Jika di LinkedIn Anda menonjolkan diri sebagai ahli digital marketing, pastikan CV juga memuat pencapaian nyata di bidang tersebut. Konsistensi antara personal branding online dan dokumen formal akan menunjukkan integritas sekaligus memperkuat reputasi Anda di mata recruiter maupun jaringan profesional.
Contoh nyata: seseorang bisa mendapat undangan interview karena dikenalkan oleh temannya melalui networking. Namun, keputusan untuk menerimanya bekerja biasanya diambil karena CV dan portofolionya mampu membuktikan kompetensi yang dimiliki. Artinya, networking membuka pintu, sementara CV adalah kunci yang mengukuhkan kepercayaan HR.
Meski terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan yang masih sering dilakukan oleh pencari kerja ketika membangun karier. Kesalahan-kesalahan ini sebenarnya bisa dihindari, tetapi banyak orang tidak menyadarinya sehingga justru menghambat peluang yang seharusnya bisa didapatkan.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan sangat membantu Anda memaksimalkan peran networking dan CV dalam membangun karier. Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan peluang diterima kerja, tetapi juga membangun reputasi profesional yang lebih kuat di mata recruiter dan jaringan Anda.
Baca juga: Apakah Terlambat Berkarir Baru di Usia 30-an?
Dalam perjalanan membangun karier, baik networking maupun CV sama-sama berperan penting. Networking membantu membuka pintu peluang yang mungkin tidak terlihat, sementara CV menjadi bukti konkret kompetensi yang Anda miliki. Bukan soal memilih salah satu, melainkan bagaimana Anda bisa mengkombinasikan keduanya secara strategis. Networking bisa memberi Anda kesempatan, tetapi CV memastikan Anda layak dipertimbangkan. Dengan membangun jaringan yang kuat dan menyajikan CV yang relevan serta berkualitas, Anda akan memiliki posisi yang lebih unggul dalam persaingan kerja. Bangun networking yang konsisten, lengkapi dengan CV yang solid, dan karier Anda akan melangkah lebih jauh.
Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU Konsultan!