back to blog

Networking vs CV Mana yang Lebih Menentukan Karier

Read Time 5 mins | 19 Sep 2025 | Written by: Nur Rachmi Latifa

business-colleagues-rooftop-talking

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak orang bertanya-tanya: apa yang lebih berpengaruh dalam membangun karier, networking atau CV? Networking sering disebut sebagai “jalan pintas” menuju kesempatan, sementara CV dianggap sebagai syarat formal untuk masuk ke pintu perusahaan. Keduanya sama-sama penting, tetapi peran dan dampaknya bisa berbeda tergantung pada konteks. Untuk memahami mana yang lebih menentukan, mari kita bahas peran masing-masing dan bagaimana cara mengoptimalkannya.

Peran CV dalam Menentukan Karier

CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen yang merangkum riwayat hidup profesional seseorang, mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, hingga pencapaian. Bagi perusahaan, CV adalah alat utama untuk menilai apakah seorang kandidat layak masuk ke tahap seleksi berikutnya.

CV yang baik harus mampu menceritakan kisah karier Anda secara ringkas, padat, dan relevan. Isinya bukan hanya daftar pekerjaan sebelumnya, tetapi juga pencapaian yang dapat diukur, misalnya peningkatan penjualan, keberhasilan memimpin proyek, atau sertifikasi yang mendukung. CV berfungsi sebagai gambaran pertama kompetensi Anda—sebelum recruiter atau HR mengenal Anda lebih jauh.

Namun, CV memiliki keterbatasan. Dalam industri dengan persaingan tinggi, HR bisa menerima ratusan hingga ribuan CV untuk satu posisi. Artinya, CV Anda berisiko tenggelam di antara sekian banyak pelamar, meskipun Anda sebenarnya kompeten. Inilah sebabnya mengapa hanya mengandalkan CV tanpa strategi tambahan sering kali kurang efektif.

Baca juga: Tips Mengasah Skill Set di Tengah Kemajuan Teknologi

Peran Networking dalam Menentukan Karier

Sementara itu, networking atau membangun jaringan adalah upaya menjalin hubungan profesional dengan orang lain, baik di dalam maupun luar industri Anda. Networking memungkinkan Anda mendapatkan informasi peluang kerja yang tidak selalu dipublikasikan secara luas. Banyak posisi penting justru terisi lewat rekomendasi atau referral.

Networking tidak hanya tentang mencari pekerjaan, tetapi juga membangun reputasi dan personal branding. Dengan menjalin hubungan baik, Anda bisa mendapatkan insight industri, mentor yang berpengaruh, atau bahkan peluang kolaborasi. Dari perspektif perusahaan, kandidat yang datang lewat rekomendasi biasanya dianggap lebih terpercaya karena sudah ada “jaminan” dari orang dalam.

Namun, networking juga bukan jaminan mutlak. Tanpa kompetensi yang kuat dan bukti konkret dalam bentuk CV, portofolio, atau pengalaman, relasi saja tidak cukup untuk membuat Anda bertahan di dunia kerja. Networking membuka pintu, tetapi Anda tetap harus menunjukkan nilai diri Anda agar bisa diterima.

Perbandingan Networking vs CV

Jika dibandingkan, networking dan CV memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi dalam perjalanan karier seseorang.

  • Efektivitas – CV efektif sebagai syarat administrasi formal karena menjadi dokumen standar yang selalu diminta perusahaan. Networking, sebaliknya, lebih efektif untuk membuka peluang tersembunyi yang tidak dipublikasikan secara luas.
  • Kecepatan – Networking sering mempercepat proses rekrutmen karena rekomendasi dari orang dalam bisa langsung mengantar Anda ke tahap interview. Sementara itu, CV biasanya harus melewati proses seleksi yang lebih panjang.
  • Relevansi – CV menonjolkan hard skill, pengalaman, dan pencapaian yang bisa diukur. Networking lebih menekankan pada soft skill, personal branding, serta reputasi yang Anda bangun di mata orang lain.
  • Dampak Jangka Panjang – Networking membangun hubungan yang bisa bertahan lama dan memberi manfaat di berbagai tahap karier. Sebaliknya, CV hanya relevan saat Anda sedang melamar pekerjaan tertentu.

Dengan kata lain, networking dapat menjadi akses informal yang memberi keunggulan, sedangkan CV tetap menjadi bukti formal yang membuktikan Anda layak dipertimbangkan.

Strategi Mengoptimalkan Networking dan CV Secara Bersamaan

Daripada terus memperdebatkan mana yang lebih penting antara networking atau CV, cara paling efektif adalah mengoptimalkan keduanya secara bersamaan. Dengan mengkombinasikan relasi yang luas dan dokumen profesional yang kuat, peluang untuk menonjol di mata recruiter akan jauh lebih besar.

Lengkapi CV dengan prestasi terbaru

Jangan biarkan CV Anda hanya berisi daftar pekerjaan lama yang monoton. Sertakan pencapaian yang bisa diukur, seperti target penjualan yang berhasil dicapai, proyek besar yang sukses diselesaikan, atau sertifikasi terbaru yang relevan. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas agar recruiter mudah memahami nilai yang Anda tawarkan. CV yang diperbarui menunjukkan bahwa Anda selalu berkembang dan serius terhadap karier.

Bangun jaringan secara konsisten

Networking tidak boleh hanya dilakukan saat Anda sedang mencari pekerjaan. Mulailah sejak dini dengan aktif di LinkedIn, mengikuti komunitas profesional, atau bergabung dengan grup alumni. Berbagi insight, berdiskusi, atau sekadar menyapa rekan lama bisa membuka pintu yang tak terduga di kemudian hari. Jaringan yang terbangun secara organik akan terasa lebih kuat dan tulus, sehingga rekomendasi yang diberikan pun lebih bernilai.

Manfaatkan networking untuk mendapatkan referral

Rekomendasi dari orang dalam perusahaan dapat membuat CV Anda lebih cepat diperhatikan dibandingkan kandidat lain. Namun, referral tidak akan berarti banyak jika isi CV tidak mendukung kualitas Anda. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa dokumen Anda selaras dengan kompetensi yang dipromosikan lewat rekomendasi, sehingga HR benar-benar percaya pada nilai yang Anda bawa.

Seimbangkan personal branding online dengan dokumen formal

Apa yang Anda tampilkan di media sosial profesional harus sejalan dengan isi CV. Jika di LinkedIn Anda menonjolkan diri sebagai ahli digital marketing, pastikan CV juga memuat pencapaian nyata di bidang tersebut. Konsistensi antara personal branding online dan dokumen formal akan menunjukkan integritas sekaligus memperkuat reputasi Anda di mata recruiter maupun jaringan profesional.

Contoh nyata: seseorang bisa mendapat undangan interview karena dikenalkan oleh temannya melalui networking. Namun, keputusan untuk menerimanya bekerja biasanya diambil karena CV dan portofolionya mampu membuktikan kompetensi yang dimiliki. Artinya, networking membuka pintu, sementara CV adalah kunci yang mengukuhkan kepercayaan HR.

Kesalahan yang Sering Dilakukan

Meski terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan yang masih sering dilakukan oleh pencari kerja ketika membangun karier. Kesalahan-kesalahan ini sebenarnya bisa dihindari, tetapi banyak orang tidak menyadarinya sehingga justru menghambat peluang yang seharusnya bisa didapatkan.

  • Hanya mengandalkan CV tanpa networking – Memiliki CV yang bagus memang penting, tetapi tanpa relasi atau koneksi profesional, peluang Anda untuk dilirik bisa sangat terbatas. Banyak perusahaan lebih cepat memperhatikan kandidat yang mendapat rekomendasi dibandingkan mereka yang hanya mengirim CV lewat jalur umum.
  • Networking luas tapi tidak memperbarui CV – Rekomendasi dari kolega atau teman tidak akan berarti banyak jika isi CV Anda kosong, tidak relevan, atau sudah usang. Tanpa dokumen yang mendukung, HR akan kesulitan melihat kompetensi nyata yang Anda miliki.
  • Mengabaikan personal branding online – Jejak digital kini menjadi pertimbangan penting dalam rekrutmen. Akun media sosial yang tidak profesional bisa merusak citra Anda, meskipun CV terlihat meyakinkan. Personal branding yang buruk sering kali membuat recruiter ragu untuk melanjutkan proses.
  • Tidak menyesuaikan CV dengan kebutuhan perusahaan – Mengirim CV yang sama ke semua lowongan menunjukkan kurangnya perhatian pada detail. HR biasanya lebih tertarik pada kandidat yang menyesuaikan CV sesuai deskripsi pekerjaan, karena terlihat lebih serius dan relevan.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan sangat membantu Anda memaksimalkan peran networking dan CV dalam membangun karier. Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan peluang diterima kerja, tetapi juga membangun reputasi profesional yang lebih kuat di mata recruiter dan jaringan Anda.

Baca juga: Apakah Terlambat Berkarir Baru di Usia 30-an?

Kesimpulan

Dalam perjalanan membangun karier, baik networking maupun CV sama-sama berperan penting. Networking membantu membuka pintu peluang yang mungkin tidak terlihat, sementara CV menjadi bukti konkret kompetensi yang Anda miliki. Bukan soal memilih salah satu, melainkan bagaimana Anda bisa mengkombinasikan keduanya secara strategis. Networking bisa memberi Anda kesempatan, tetapi CV memastikan Anda layak dipertimbangkan. Dengan membangun jaringan yang kuat dan menyajikan CV yang relevan serta berkualitas, Anda akan memiliki posisi yang lebih unggul dalam persaingan kerja. Bangun networking yang konsisten, lengkapi dengan CV yang solid, dan karier Anda akan melangkah lebih jauh.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU Konsultan!

 
Nur Rachmi Latifa

Penulis yang berfokus memproduksi konten seputar Cybersecurity, Privacy, IT dan Human Cyber Risk Management.

Floating WhatsApp Button - Final Code (Text Box Smaller All)
WhatsApp Icon Buna