back to blog

Mengapa Karier CISO Semakin Dibutuhkan di Era Digital

Read Time 5 mins | 26 Sep 2025 | Written by: Nur Rachmi Latifa

121560

Di tengah derasnya arus transformasi digital, serangan siber semakin sering terjadi dan dampaknya kian kompleks bagi bisnis. Perusahaan tidak lagi hanya dituntut menghadirkan layanan digital yang cepat dan efisien, tetapi juga wajib memastikan keamanan data serta kepercayaan pelanggan tetap terjaga. Kondisi inilah yang membuat peran Chief Information Security Officer (CISO) semakin vital. Karier CISO kini bukan sekadar posisi teknis, melainkan peran strategis yang mampu menjembatani kebutuhan keamanan dengan arah bisnis di era digital.

Mengenal Lebih Dekat Peran Vital CISO

CISO atau Chief Information Security Officer adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab penuh atas strategi keamanan informasi dalam perusahaan. Tugasnya tidak hanya memastikan sistem IT aman, tetapi juga menjaga agar perusahaan mematuhi regulasi serta mampu menghadapi risiko siber yang semakin kompleks. Dalam era digital yang serba cepat ini, peran CISO bahkan sering dianggap sebagai “garda terdepan” dalam melindungi aset paling berharga perusahaan, yaitu data dan kepercayaan pelanggan.

Berbeda dengan IT Manager atau CIO (Chief Information Officer), seorang CISO lebih berfokus pada keamanan data dan manajemen risiko. CIO biasanya bertugas mengatur strategi IT perusahaan secara keseluruhan, sementara CISO memastikan agar transformasi digital itu tidak membuka celah serangan yang bisa merugikan bisnis. Inilah yang membuat posisi CISO kian penting: mereka bukan sekadar penjaga sistem, tetapi pemimpin strategis yang duduk di meja direksi dan ikut menentukan arah kebijakan perusahaan. Dengan kata lain, kehadiran CISO bukan hanya untuk “mencegah serangan,” melainkan juga untuk memastikan perusahaan bisa tumbuh dengan aman dan berkelanjutan di tengah ancaman siber yang kian kompleks.

Baca juga: Apakah Terlambat Berkarir Baru di Usia 30-an?

Mengapa Karier CISO Semakin Dibutuhkan di Era Digital?

Seiring dunia bisnis semakin terdigitalisasi, ancaman terhadap keamanan informasi pun meningkat secara drastis. Perusahaan tidak lagi bisa hanya mengandalkan tim IT tradisional untuk melindungi sistem mereka, melainkan membutuhkan pemimpin strategis yang mampu mengelola risiko secara menyeluruh. Di sinilah karier CISO menjadi semakin relevan dan dibutuhkan, karena perannya tidak hanya teknis, tetapi juga menyentuh aspek regulasi, reputasi, dan arah strategi bisnis. Ada beberapa alasan mengapa profesi CISO semakin relevan saat ini:

  • Lonjakan serangan siber
    Serangan ransomware, phishing, hingga insider threat meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Menurut laporan IBM Security 2024, rata-rata biaya kebocoran data global mencapai lebih dari USD 4,45 juta per insiden. Angka ini menunjukkan bahwa risiko siber bukan lagi ancaman teknis, tetapi ancaman bisnis nyata yang bisa mengganggu reputasi dan kelangsungan perusahaan.

  • Regulasi ketat tentang data
    Di Indonesia, misalnya, hadirnya UU Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) menuntut perusahaan untuk lebih serius dalam mengelola data pribadi pelanggan. Jika lalai, sanksinya tidak hanya denda, tetapi juga kerugian reputasi. Seorang CISO diperlukan untuk memastikan perusahaan patuh terhadap regulasi seperti GDPR, PCI DSS, NIST, maupun ISO 27001.

  • Teknologi baru yang kompleks
    Adopsi cloud computing, Internet of Things (IoT), hingga AI membawa peluang sekaligus risiko. Sistem yang semakin terhubung berarti semakin banyak titik lemah yang bisa diserang. CISO membantu perusahaan menyeimbangkan antara inovasi digital dengan keamanan yang memadai.

  • Peran strategis dalam bisnis
    Kini, keamanan siber tidak bisa hanya dipandang sebagai biaya, melainkan investasi. Dengan peran CISO, perusahaan bisa menjadikan keamanan sebagai keunggulan kompetitif yang meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Melihat faktor-faktor tersebut, jelas bahwa kebutuhan akan CISO bukan sekadar tren, melainkan sebuah keniscayaan. Tanpa pemimpin keamanan yang handal, perusahaan akan kesulitan menjaga stabilitas bisnis sekaligus membangun kepercayaan publik di era digital yang penuh ketidakpastian.

Tugas Utama dan Tanggung Jawab CISO

Peran seorang CISO kini jauh melampaui sekadar menjaga sistem IT tetap aman. Mereka dituntut menjadi pemimpin yang mampu mengintegrasikan keamanan ke dalam setiap aspek bisnis, sehingga perusahaan tidak hanya terlindungi dari serangan siber tetapi juga tetap kompetitif dalam menghadapi tantangan digital. Tugas utamanya meliputi:

  • Menyusun strategi keamanan siber jangka panjang agar sejalan dengan visi bisnis perusahaan.
  • Melindungi aset digital seperti data pelanggan, sistem internal, hingga infrastruktur cloud.
  • Membangun budaya keamanan melalui pelatihan karyawan, awareness campaign, dan kebijakan internal.
  • Menjadi penghubung dengan dewan direksi, menjelaskan risiko siber dalam bahasa bisnis agar mudah dipahami eksekutif lain.

Dengan kata lain, seorang CISO adalah jembatan antara dunia teknis dan strategi bisnis. Mereka bukan hanya pengawas keamanan, tetapi juga mitra strategis yang membantu perusahaan tumbuh dengan cara yang aman, patuh regulasi, dan berkelanjutan.

Skill dan Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Karier CISO

Menjadi seorang CISO tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman teknis semata. Peran ini menuntut kombinasi keterampilan yang seimbang antara keahlian teknis, kemampuan manajerial, hingga kecerdasan komunikasi. Beberapa skill utama yang wajib dimiliki adalah:

  • Hard Skills: risk management, incident response, arsitektur keamanan, serta pemahaman mendalam tentang standar internasional (ISO 27001, NIST, GDPR, PCI DSS).
  • Soft Skills: kemampuan leadership, komunikasi strategis, negosiasi dengan vendor, dan kemampuan menjelaskan risiko teknis dalam bahasa bisnis.
  • Pemahaman regulasi: di era regulasi ketat, CISO wajib memahami hukum terkait data dan privasi di berbagai yurisdiksi.

Dengan kombinasi keterampilan ini, seorang CISO bukan hanya sosok ahli keamanan, tetapi juga pemimpin yang mampu menyelaraskan keamanan siber dengan strategi bisnis jangka panjang. Inilah yang membuat profesi ini semakin vital di era digital.

Tantangan yang Dihadapi CISO di Era Digital

Seiring meningkatnya kebutuhan akan keamanan siber, posisi CISO memang semakin strategis. Namun, di balik peran penting tersebut, terdapat tantangan besar yang membuat profesi ini tidak mudah dijalani. Beberapa hambatan utama yang sering dihadapi CISO antara lain:

  • Keterbatasan talenta – Menurut (ISC)² Cybersecurity Workforce Study 2024, dunia masih kekurangan lebih dari 3 juta tenaga profesional keamanan siber. Hal ini membuat beban CISO semakin berat karena tim yang ada sering kali terbatas.
  • Tekanan dari manajemen – Dewan direksi menuntut keamanan maksimal, tetapi di sisi lain menekan biaya operasional. CISO harus pandai menyeimbangkan keamanan dengan efisiensi anggaran.
  • Ancaman yang semakin canggih – Hacker kini menggunakan AI, serangan polymorphic malware, hingga social engineering yang sulit dideteksi. CISO dituntut selalu selangkah di depan.
  • Tanggung jawab hukum – Dalam beberapa regulasi, CISO bisa ikut bertanggung jawab secara hukum bila terjadi kelalaian. Tekanan ini membuat posisi CISO penuh risiko, namun sekaligus menunjukkan betapa strategisnya peran mereka.

Tantangan-tantangan ini menggambarkan betapa kompleksnya dunia keamanan siber saat ini. Namun, justru karena tantangan tersebut, profesi CISO menjadi semakin relevan, dihargai, dan dibutuhkan oleh perusahaan di seluruh dunia.

Prospek Karier CISO di Masa Depan

Peran CISO yang dulunya dianggap sekadar “penjaga sistem” kini berkembang pesat menjadi posisi strategis dalam organisasi modern. Perubahan lanskap digital dan tingginya ancaman siber menjadikan karier ini semakin diperhitungkan. Berikut beberapa prospeknya:

  • Permintaan global tinggi – Hampir semua perusahaan besar kini membutuhkan CISO, terutama di sektor finansial, teknologi, dan kesehatan.
  • Gaji kompetitif – Di banyak negara, gaji CISO termasuk salah satu yang tertinggi di jajaran eksekutif IT. Di Indonesia, gajinya bisa mencapai ratusan juta per bulan tergantung industri.
  • Setara dengan C-level lain – CISO kini duduk sejajar dengan CIO, CTO, dan CFO dalam hal pengaruh terhadap arah bisnis.
  • Peran yang makin strategis – Seiring digitalisasi makin dalam, CISO tidak hanya menjaga sistem, tetapi juga ikut menentukan strategi ekspansi bisnis.

Dengan tren ini, jelas bahwa karier CISO menawarkan peluang besar bagi mereka yang siap mengembangkan diri di bidang keamanan siber. Profesi ini bukan hanya menjanjikan dari sisi finansial, tetapi juga memberikan kepuasan karena berada di garis depan dalam menjaga masa depan digital perusahaan.

Baca juga: Pilihan Karir IT untuk Introvert yang Tidak Suka Banyak Interaksi

Kesimpulan

Karier CISO di era digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di tengah meningkatnya risiko siber. Dengan tanggung jawab besar melindungi aset digital, membangun budaya keamanan, hingga memastikan kepatuhan regulasi, CISO menjadi salah satu eksekutif paling berpengaruh dalam menentukan masa depan organisasi. Oleh karena itu, menyiapkan lebih banyak talenta untuk meniti karier CISO adalah langkah penting agar perusahaan mampu menghadapi tantangan sekaligus meraih peluang dalam dunia yang semakin terdigitalisasi.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU Konsultan!

Nur Rachmi Latifa

Penulis yang berfokus memproduksi konten seputar Cybersecurity, Privacy, IT dan Human Cyber Risk Management.

Floating WhatsApp Button - Final Code (Text Box Smaller All)
WhatsApp Icon Buna