whatsapp btn

Mengapa Career Pivot Penting dalam Perkembangan Karier Anda

Hastin Lia • 16 Maret 2025 - 4 Min min read | Career

Career Pivot

Dalam dunia kerja yang dinamis dan terus berkembang, istilah career pivot semakin sering terdengar. Career pivot merujuk pada perubahan arah karir seseorang dengan memanfaatkan keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang telah dimiliki untuk beralih ke peran baru yang masih berkaitan, namun sedikit berbeda dari pekerjaan sebelumnya.

Berbeda dengan perubahan karier total yang memerlukan pembelajaran keterampilan baru dari awal, career pivot memungkinkan individu untuk tetap berada dalam jalur yang familiar sambil mengeksplorasi peluang baru.

Baca juga: Cara Membangun Portofolio IT Menarik untuk Dilirik Rekruter

Mengapa Career Pivot Penting?

Mengatasi Kejenuhan dan Meningkatkan Kepuasan Kerja

Rutinitas yang monoton dan kurangnya tantangan dapat menyebabkan kejenuhan dalam bekerja. Dengan melakukan career pivot, karyawan dapat menemukan kembali semangat dan motivasi melalui peran baru yang lebih sesuai dengan minat dan aspirasi mereka. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan kerja tetapi juga produktivitas secara keseluruhan.

Memanfaatkan dan Mengembangkan Keterampilan yang Ada

Career pivot memungkinkan individu untuk menerapkan keterampilan yang telah dimiliki dalam konteks yang berbeda, sehingga memperkaya pengalaman dan kompetensi profesional. Misalnya, seorang guru yang beralih menjadi penulis buku pelajaran masih menggunakan keahliannya dalam pendidikan, namun dalam format yang berbeda.

Meningkatkan Daya Saing di Pasar Kerja

Dengan memperluas cakupan keterampilan dan pengalaman melalui career pivot, karyawan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. Kemampuan untuk beradaptasi dan fleksibilitas dalam peran yang berbeda menjadi nilai tambah di mata pemberi kerja.

Menghadapi Perubahan Industri dan Teknologi

Perkembangan teknologi dan perubahan industri yang cepat menuntut karyawan untuk terus beradaptasi. Career pivot dapat menjadi strategi efektif untuk tetap relevan dan mengikuti tren terbaru, sehingga tidak tertinggal dalam persaingan.

Mencapai Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Terkadang, peran saat ini mungkin tidak lagi sejalan dengan prioritas pribadi atau keluarga. Dengan melakukan career pivot, individu dapat mencari peran yang lebih fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan pribadi, sehingga mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan.

Langkah-langkah Melakukan Career Pivot

Evaluasi Diri dan Identifikasi Tujuan

Langkah pertama adalah melakukan evaluasi diri untuk memahami keterampilan, minat, dan nilai-nilai yang dimiliki. Tentukan tujuan karir jangka panjang dan bagaimana peran baru dapat membantu mencapainya.

Eksplorasi Bidang Karir yang Diminati

Setelah mengetahui tujuan, cari tahu bidang atau industri yang sesuai dengan minat dan keterampilan Anda. Lakukan penelitian mendalam tentang peran tersebut, termasuk tanggung jawab, kualifikasi yang dibutuhkan, dan prospek karier.

Manfaatkan Jaringan dan Diskusi dengan Profesional

Jaringan profesional dapat menjadi sumber informasi dan peluang yang berharga. Diskusikan rencana Anda dengan mentor, rekan kerja, atau profesional di bidang yang diminati untuk mendapatkan wawasan dan saran praktis.

Tingkatkan Keterampilan yang Relevan

Jika peran baru memerlukan keterampilan tambahan, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang sesuai. Ini menunjukkan komitmen Anda untuk berkembang dan siap menghadapi tantangan baru.

Mulai dengan Proyek Sampingan atau Freelance

Sebelum beralih sepenuhnya, coba ambil proyek sampingan atau pekerjaan freelance di bidang yang diminati. Ini memungkinkan Anda menguji air dan mendapatkan pengalaman tanpa meninggalkan pekerjaan saat ini.

Sesuaikan CV dan Profil Profesional

Perbarui CV dan profil profesional Anda untuk menyoroti keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan peran baru. Fokus pada pencapaian yang menunjukkan kemampuan Anda beradaptasi dan sukses dalam berbagai peran.

Siapkan Diri untuk Wawancara dan Negosiasi

Persiapkan jawaban untuk pertanyaan tentang alasan perubahan karier dan bagaimana keterampilan Anda dapat diterapkan dalam peran baru. Selain itu, siapkan strategi negosiasi untuk memastikan Anda mendapatkan paket kompensasi yang sesuai.

Tantangan dalam Melakukan Career Pivot

1. Ketidakpastian dan Risiko

Berpindah karier membawa ketidakpastian, termasuk adaptasi dengan peran baru dan kemungkinan penurunan pendapatan sementara. Penting untuk mempertimbangkan risiko ini dan menyiapkan rencana mitigasi.

2. Kurangnya Pengalaman di Bidang Baru

Meskipun memiliki keterampilan yang dapat ditransfer, kurangnya pengalaman spesifik di bidang baru dapat menjadi hambatan. Mengambil proyek sampingan atau sertifikasi dapat membantu mengatasi hal ini.

3. Penyesuaian dengan Budaya Kerja yang Berbeda

Setiap industri atau peran memiliki budaya kerja yang unik. Menyesuaikan diri dengan norma dan ekspektasi baru memerlukan fleksibilitas dan keterbukaan untuk belajar.

4. Persepsi dari Rekan Kerja dan Industri

Beberapa mungkin mempertanyakan keputusan Anda untuk berpindah karier. Namun, dengan menunjukkan dedikasi dan kinerja yang baik, Anda dapat membuktikan bahwa keputusan tersebut tepat.

Baca juga: Cara Memulai Berkontribusi di Proyek Open Source bagi Pemula

Kesimpulan

Melakukan career pivot adalah langkah strategis untuk menjaga relevansi dan kepuasan dalam perjalanan profesional Anda. Dengan perencanaan yang matang, pemanfaatan keterampilan yang ada, dan kesiapan menghadapi tantangan, career pivot dapat membuka peluang baru yang lebih sesuai dengan aspirasi dan tujuan Anda. Ingatlah bahwa fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah kunci sukses dalam dunia kerja yang terus berubah.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!

Bagikan Artikel Ini

Berlangganan newsletter kami!