Blog MSBU | Tips & Insight Dunia IT Recruitment

Manfaat Employee Advocacy untuk Brand Awareness

Written by Nur Rachmi Latifa | 09 Okt 2025

Di era digital ini, menciptakan brand awareness yang kuat menjadi salah satu prioritas utama bagi perusahaan. Brand awareness bukan hanya soal seberapa banyak orang tahu tentang produk atau layanan Anda, tetapi juga seberapa besar tingkat kepercayaan dan loyalitas yang dapat dibangun. Salah satu cara yang semakin banyak digunakan untuk meningkatkan brand awareness adalah melalui Employee Advocacy. Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat utama dari employee advocacy untuk brand awareness serta bagaimana cara perusahaan bisa memanfaatkan karyawan mereka sebagai duta merek yang autentik.

Apa itu Employee Advocacy?

Employee Advocacy adalah program yang melibatkan karyawan untuk secara sukarela mempromosikan perusahaan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, blog pribadi, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari dengan teman, keluarga, dan kolega. Berbeda dengan brand ambassador atau influencer eksternal yang sering kali dibayar untuk mempromosikan merek, karyawan yang terlibat dalam program ini berbicara dengan suara yang lebih autentik dan berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Ini membuat pesan yang disampaikan terasa lebih jujur dan dapat dipercaya oleh audiens yang melihatnya.

Karyawan, sebagai bagian integral dari perusahaan, memiliki wawasan yang lebih dalam mengenai budaya, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Mereka tidak hanya mengenal produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga memahami misi dan tujuan perusahaan secara menyeluruh. Oleh karena itu, mereka dapat lebih mudah menciptakan keterhubungan emosional dengan audiens yang melihat mereka sebagai sumber informasi yang lebih asli dan dapat dipercaya. Pendekatan ini lebih personal dan bisa memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan promosi dari pihak luar karena karyawan berbicara berdasarkan pengalaman langsung dan keyakinan mereka terhadap perusahaan.

Dengan employee advocacy, perusahaan memanfaatkan kekuatan karyawan mereka sebagai "duta merek" yang menyampaikan pesan dengan cara yang lebih manusiawi dan kurang terkesan sebagai upaya pemasaran. Ini menciptakan hubungan yang lebih kuat antara perusahaan dan audiensnya, yang pada akhirnya meningkatkan kredibilitas dan kesan positif terhadap merek.

Baca juga: Apa Itu Glass Ceiling dan Dampaknya pada Karier Perempuan

Mengapa Brand Awareness Penting?

Brand awareness merujuk pada tingkat pengenalan dan kesadaran yang dimiliki konsumen terhadap suatu merek di kalangan audiens targetnya. Semakin tinggi tingkat brand awareness, semakin besar peluang suatu merek untuk menarik perhatian konsumen, membangun hubungan yang lebih erat, dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Sebuah brand yang dikenal luas akan lebih mudah untuk menonjol di pasar yang kompetitif, karena konsumen cenderung memilih merek yang mereka kenal atau sudah pernah mendengarnya.

Pentingnya brand awareness tidak hanya terbatas pada pengenalan merek semata, tetapi juga berdampak langsung pada keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan. Konsumen yang memiliki tingkat kesadaran tinggi terhadap merek tertentu lebih cenderung untuk membeli produk dari merek tersebut dibandingkan merek yang kurang dikenal. Selain itu, brand awareness yang kuat juga berperan dalam menciptakan loyalitas jangka panjang, karena konsumen cenderung tetap setia pada merek yang mereka percayai dan merasa familiar. Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih mempercayai produk yang memiliki kesan positif dan sudah dikenal luas. Kepercayaan ini semakin kuat apabila merek tersebut mendapat rekomendasi dari orang-orang yang mereka percayai, seperti teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. 

Dalam konteks ini, Employee Advocacy memainkan peran penting, karena karyawan yang berbicara positif tentang perusahaan atau produk mereka dapat memberikan pengaruh yang lebih besar. Dengan melibatkan karyawan dalam promosi merek, perusahaan tidak hanya memperkuat kehadirannya di dunia digital, tetapi juga di dunia offline, melalui sumber daya yang sudah ada, yakni karyawan mereka yang memiliki koneksi langsung dengan audiens yang lebih luas. Melalui employee advocacy, perusahaan dapat memperluas jangkauan mereka dan meningkatkan brand awareness secara organik, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada kampanye iklan yang mahal dan berisiko. Dengan kata lain, karyawan menjadi duta merek yang dapat membantu memperkenalkan merek kepada audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih autentik dan meyakinkan.

Manfaat Employee Advocacy untuk Brand Awareness

Employee advocacy menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan brand awareness. Program ini tidak hanya melibatkan karyawan dalam promosi, tetapi juga mengubah mereka menjadi duta merek yang dapat membantu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih autentik dan efektif. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari employee advocacy untuk brand awareness:

Meningkatkan Kredibilitas & Kepercayaan Publik

Konten yang dibagikan oleh karyawan cenderung lebih autentik daripada iklan atau promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Karyawan berbicara berdasarkan pengalaman langsung mereka dengan produk atau layanan, yang membuat pesan tersebut terasa lebih jujur dan dapat dipercaya. Hal ini meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata audiens, karena mereka merasa informasi yang diterima lebih tulus dan tidak terkesan sebagai upaya pemasaran semata.

Memperluas Jangkauan Organik

Dengan employee advocacy, perusahaan bisa memanfaatkan jaringan sosial karyawan untuk memperluas jangkauan konten mereka. Setiap karyawan yang membagikan informasi tentang perusahaan kepada teman, keluarga, atau pengikut mereka di media sosial berfungsi sebagai saluran distribusi tambahan yang memperbesar visibilitas merek. Ini memberikan eksposur yang lebih besar tanpa biaya tambahan, menjadikan program ini sangat efektif dalam memperluas jangkauan merek secara organik.

Meningkatkan Engagement di Media Sosial

Postingan yang berasal dari karyawan sering kali lebih relatable dan mampu menarik perhatian audiens yang lebih luas. Audiens lebih cenderung berinteraksi dengan konten yang terlihat lebih personal dan tidak seperti iklan tradisional. Karyawan yang mempromosikan perusahaan mereka secara sukarela dapat meningkatkan interaksi melalui likes, shares, dan komentar. Ini tidak hanya meningkatkan visibilitas merek, tetapi juga memperkuat hubungan dengan audiens yang lebih terlibat.

Membangun Reputasi Employer Branding

Employee advocacy juga berperan penting dalam membangun reputasi employer branding perusahaan. Karyawan yang aktif berbicara positif tentang perusahaan mereka menunjukkan bahwa mereka bangga bekerja di sana. Ini memberikan gambaran positif kepada calon karyawan potensial tentang bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya dan bisa menarik talenta terbaik untuk bergabung. Sebuah perusahaan yang memiliki karyawan yang puas dan bangga dengan tempat kerjanya akan lebih mudah memperoleh talenta berkualitas.

Efisiensi Biaya Marketing

Dengan mengandalkan karyawan sebagai advokat, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran untuk kampanye iklan berbayar yang biasanya mahal. Employee advocacy adalah metode yang lebih hemat biaya namun efektif dalam memperluas brand awareness. Program ini sering kali lebih terjangkau dibandingkan menggunakan influencer eksternal, yang biayanya bisa sangat tinggi. Selain itu, employee advocacy menciptakan konten yang lebih asli dan tidak terkesan seperti iklan yang dipaksakan, membuatnya lebih diterima oleh audiens.

Strategi Menerapkan Employee Advocacy

Untuk memastikan program Employee Advocacy berjalan dengan efektif, perusahaan perlu memiliki strategi yang jelas dan terstruktur. Tanpa strategi yang tepat, program ini bisa kehilangan arah dan tidak memberikan hasil yang maksimal. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan manfaat dari employee advocacy:

Edukasi Karyawan tentang Brand Values & Guidelines

Karyawan perlu dipahami tentang nilai-nilai dan tujuan perusahaan serta bagaimana mereka seharusnya menyampaikan pesan tentang perusahaan. Pelatihan ini penting agar konten yang dibagikan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, serta menjaga konsistensi pesan.

Berikan Konten yang Siap Dibagikan

Perusahaan harus menyediakan konten yang menarik dan mudah dibagikan, seperti artikel, video, atau infografis. Konten ini harus relevan dengan audiens karyawan dan mudah dipahami, sehingga mereka merasa termotivasi untuk membagikannya.

Dorong Partisipasi Sukarela

Program harus mendorong partisipasi sukarela, bukan paksaan. Karyawan akan lebih termotivasi untuk berbagi konten jika mereka merasa senang melakukannya, jadi penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan memberi penghargaan kepada karyawan yang aktif berpartisipasi.

Gunakan Tools/Platform untuk Memantau Hasil

Memantau hasil program sangat penting untuk mengetahui seberapa efektif itu dijalankan. Gunakan platform analitik untuk mengukur engagement, jangkauan, dan dampak lainnya yang dihasilkan dari postingan karyawan. Hasil analitik ini akan memberikan wawasan untuk menyesuaikan dan meningkatkan strategi ke depannya.

Menerapkan program employee advocacy yang sukses memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten. Dengan mengikuti langkah-langkah strategis ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan brand awareness secara efektif. Employee advocacy tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tetapi juga memberi peluang bagi karyawan untuk merasa lebih terhubung dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

Tantangan dalam Employee Advocacy

Meski Employee Advocacy memiliki banyak manfaat, program ini juga datang dengan beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan. Mengatasi tantangan-tantangan ini sangat penting untuk memastikan bahwa program berjalan efektif dan memberikan dampak yang diinginkan.

Keterbatasan Motivasi Karyawan

Tidak semua karyawan akan merasa termotivasi untuk terlibat dalam program employee advocacy. Beberapa karyawan mungkin merasa tidak tertarik atau bahkan tidak yakin akan manfaatnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan insentif yang menarik agar karyawan merasa lebih terlibat dan merasa bahwa usaha mereka dihargai. Insentif seperti pengakuan, penghargaan, atau bahkan bonus kecil dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan partisipasi.

Risiko Penyampaian Pesan yang Tidak Konsisten

Meski karyawan bisa menyampaikan pesan yang lebih autentik, terkadang pesan yang disampaikan bisa bervariasi antara satu karyawan dengan lainnya. Hal ini dapat membingungkan audiens dan merusak konsistensi branding perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana cara berkomunikasi yang sesuai dengan nilai perusahaan. Dengan pedoman yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan tetap selaras dan konsisten di seluruh platform.

Perlunya Kebijakan Komunikasi yang Jelas

Perusahaan perlu memiliki kebijakan komunikasi yang mengatur konten apa yang boleh dibagikan dan batasan apa yang harus diikuti. Tanpa kebijakan yang jelas, karyawan bisa saja membagikan informasi yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan atau bahkan merusak citra merek. Kebijakan ini juga harus mencakup pengawasan terhadap jenis konten yang dibagikan, sehingga pesan yang diterima audiens tetap akurat dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Menghadapi tantangan dalam Employee Advocacy memerlukan perhatian yang serius dan pendekatan yang tepat dari perusahaan. Dengan menciptakan motivasi yang kuat, pedoman komunikasi yang jelas, dan kebijakan yang memadai, perusahaan dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan manfaat dari program ini, memastikan keberhasilan dalam membangun brand awareness yang lebih kuat dan konsisten.

Studi Kasus Singkat

Beberapa perusahaan besar telah berhasil menjalankan program employee advocacy dengan hasil yang mengesankan. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Dell, yang melibatkan karyawan mereka dalam promosi melalui media sosial. Dengan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membagikan konten yang berkaitan dengan perusahaan, Dell berhasil meningkatkan engagement mereka di media sosial hingga sepuluh kali lipat. Ini membuktikan bahwa karyawan dapat menjadi duta merek yang efektif dan membantu memperluas jangkauan merek secara organik.

Perusahaan lain yang juga berhasil dengan employee advocacy adalah Adobe. Adobe mengandalkan karyawan mereka untuk memperkuat branding perusahaan, dan hasilnya sangat positif. Dengan melibatkan karyawan dalam proses promosi, Adobe berhasil meningkatkan brand awareness secara signifikan di kalangan audiens yang lebih luas. Ini menunjukkan bahwa ketika karyawan merasa terlibat dalam upaya pemasaran, mereka dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan pengenalan merek dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens.

Baca juga: Tips Tetap Produktif Pasca Pemutusan Hubungan Kerja

Kesimpulan

Employee advocacy adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan brand awareness di era digital ini. Karyawan sebagai duta merek dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap kepercayaan publik, jangkauan konten, dan reputasi perusahaan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan karyawan mereka untuk memperluas pengaruh merek, meningkatkan engagement, dan membangun citra yang lebih kuat. Untuk perusahaan yang belum menerapkan program ini, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU Konsultan!