Tips Negosiasi Gaji agar Tawaran Sesuai Ekspektasi

Hastin Lia • 13 April 2025 - 3 Min min read | Career

Negosiasi gaji seringkali jadi momen yang mendebarkan saat proses rekrutmen. Banyak kandidat merasa canggung atau takut dianggap terlalu menuntut jika mulai membahas soal bayaran. Padahal, negosiasi adalah hal yang wajar dan profesional—selama dilakukan dengan cara yang tepat.

Artikel ini akan membahas tips praktis agar kamu bisa melakukan negosiasi gaji dengan percaya diri dan mendapatkan penawaran yang sesuai dengan ekspektasimu.

1. Kenali Nilai Diri Sebelum Menawar

Sebelum mulai negosiasi, kamu perlu tahu dulu seberapa besar nilai yang kamu bawa. Evaluasi pengalaman kerja, keterampilan khusus, pencapaian yang relevan, hingga sertifikasi yang kamu miliki. Semua itu bisa jadi dasar kuat untuk menawar gaji.

Jangan lupa lakukan riset soal standar gaji di industri dan posisi yang kamu lamar. Gunakan platform seperti Glassdoor, Payscale, atau laporan gaji lokal. Dengan data ini, kamu bisa tahu apakah tawaran perusahaan sudah sesuai pasar atau masih bisa ditingkatkan.

2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Negosiasi

Timing adalah segalanya. Jangan buru-buru membicarakan gaji saat baru awal wawancara. Idealnya, tunggu sampai kamu mendapat tawaran resmi dari perusahaan. Di titik ini, kamu sudah dianggap kandidat potensial, dan peluang untuk negosiasi pun lebih terbuka.

Namun, jika recruiter bertanya lebih awal soal ekspektasi gaji, kamu bisa menjawab dengan angka rentang atau minta informasi lebih dulu soal kisaran yang mereka sediakan.

3. Gunakan Bahasa yang Profesional dan Positif

Cara kamu menyampaikan keinginan sangat mempengaruhi hasil negosiasi. Hindari kalimat yang terdengar memaksa atau emosional. Gunakan bahasa profesional, sopan, dan percaya diri.

Contoh kalimat:
“Berdasarkan pengalaman saya di bidang ini dan hasil riset tentang standar industri, saya berharap bisa mendapat penawaran di kisaran [angka]. Saya sangat antusias dengan peran ini dan yakin bisa memberikan kontribusi yang signifikan.”

4. Siapkan Alasan yang Kuat

Jangan hanya menyebut angka, tapi jelaskan kenapa kamu pantas mendapatkannya. Tunjukkan nilai tambah yang kamu bawa, seperti efisiensi kerja, kemampuan memimpin tim, atau pengalaman menangani proyek besar.

Hindari argumen pribadi seperti kebutuhan finansial atau cicilan. Fokuslah pada apa yang bisa kamu berikan pada perusahaan.

5. Jangan Hanya Fokus ke Gaji Pokok

Gaji memang penting, tapi bukan satu-satunya hal yang bisa dinegosiasikan. Perhatikan juga benefit lain seperti:

Bonus kinerja
Tunjangan kesehatan
Cuti tahunan
Jam kerja fleksibel
Kesempatan training atau pengembangan diri

Kadang, total kompensasi bisa terasa jauh lebih menarik jika semua faktor ini diperhitungkan.

6. Tetap Fleksibel dan Terbuka

Tidak semua negosiasi akan berjalan mulus. Bisa jadi perusahaan belum bisa memenuhi angka yang kamu minta. Dalam situasi seperti ini, bersikaplah fleksibel.

Tanyakan apakah ada ruang untuk meninjau ulang setelah masa probation, atau apakah ada peluang peningkatan di 6 bulan pertama. Negosiasi bukan tentang menang-kalah, tapi tentang menemukan titik tengah yang sama-sama nyaman.

7. Jangan Takut Menolak Jika Perlu

Jika setelah negosiasi kamu merasa tawaran masih jauh dari harapan dan tidak sepadan dengan tanggung jawab yang diberikan, tidak apa-apa menolak secara sopan.
Kamu berhak memilih tempat kerja yang menghargai kemampuanmu. Terkadang, menolak tawaran yang tidak sesuai justru membuka jalan untuk kesempatan yang lebih baik.

Kesimpulan

Negosiasi gaji bukan soal ego, tapi soal menghargai diri sendiri dan menyepakati nilai yang adil. Dengan persiapan matang, komunikasi yang tepat, dan sikap profesional, kamu bisa mendapatkan penawaran yang sesuai ekspektasi—atau bahkan lebih tinggi dari yang kamu bayangkan.

Ingat, perusahaan tidak akan tahu ekspektasimu jika kamu tidak menyampaikannya. Jadi, jangan ragu untuk berbicara. Negosiasikan dengan percaya diri, karena kamu layak mendapat bayaran sesuai nilai yang kamu bawa!

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!

Bagikan Artikel Ini