Proses interview menjadi tahapan penting dalam perekrutan karyawan IT, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi kandidat yang sedang berusaha meningkatkan keterampilan mereka. Memberikan feedback interview yang konstruktif setelah sesi wawancara bukanlah hal yang umum dilakukan di banyak organisasi, padahal praktik ini memiliki manfaat besar. Bagi kandidat IT, feedback yang baik dapat membantu mereka memahami kelemahan dan kekuatan mereka untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik di masa depan.
Sebagai perekrut atau pihak perusahaan, memberikan feedback bukan sekadar formalitas. Feedback berkualitas yang disampaikan dengan tepat membantu membangun reputasi perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi kandidat. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara memberikan feedback interview yang efektif agar kandidat IT lebih siap menghadapi wawancara selanjutnya.
Baca juga: Tips Background Check Karyawan agar Rekrutmen Lebih Aman
Feedback setelah interview membantu kandidat IT memahami bagaimana performa mereka selama proses wawancara. Tidak jarang kandidat merasa kebingungan karena tidak tahu alasan di balik keputusan perekrut, baik diterima maupun ditolak. Di sinilah feedback berperan memberikan kejelasan.
Bagi perusahaan, memberikan feedback interview mencerminkan profesionalisme dan transparansi dalam proses perekrutan. Hal ini juga meningkatkan kesan positif perusahaan di mata kandidat, yang dapat membantu membangun hubungan baik dan menarik talenta di masa depan.
Selain itu, bagi kandidat IT yang terbiasa menghadapi tantangan teknis, mendapatkan feedback berarti mendapatkan pembelajaran yang berharga. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka dapat meningkatkan keterampilan teknis, komunikasi, dan kesiapan secara keseluruhan untuk interview selanjutnya.
Feedback yang efektif harus bersifat spesifik dan tidak ambigu. Hindari memberikan komentar yang terlalu umum seperti, "Anda belum memenuhi kriteria kami." Sebaliknya, berikan contoh konkret dari wawancara, misalnya:
Spesifik dalam memberikan feedback membantu kandidat IT lebih mudah memahami area mana yang perlu ditingkatkan.
Feedback yang baik mencakup dua sisi: kekuatan kandidat dan area yang perlu ditingkatkan. Jangan hanya fokus pada kelemahan kandidat, karena itu bisa membuat mereka patah semangat. Mulailah dengan aspek positif sebelum melanjutkan ke area perbaikan.
Contohnya:
Dengan memberikan keseimbangan antara apresiasi dan kritik membangun, kandidat akan lebih menerima masukan tersebut dengan terbuka.
Penting untuk menyampaikan feedback dengan bahasa yang positif dan membangun. Hindari kalimat yang bersifat menyerang atau merendahkan kandidat. Tujuannya adalah membantu mereka berkembang, bukan menjatuhkan.
Alih-alih mengatakan, "Anda gagal menjawab pertanyaan dengan baik," gunakan bahasa yang lebih lembut seperti, "Jawaban Anda bisa lebih kuat jika disertai contoh nyata dari pengalaman Anda."
Dengan pendekatan ini, kandidat akan merasa dihargai dan terdorong untuk memperbaiki diri.
Memberikan feedback sesegera mungkin setelah interview lebih efektif daripada menundanya terlalu lama. Kandidat masih memiliki ingatan segar tentang sesi wawancara, sehingga masukan Anda akan lebih relevan dan mudah dipahami.
Jika memungkinkan, berikan feedback dalam 2-3 hari setelah interview. Selain itu, proses yang cepat juga menunjukkan profesionalisme perusahaan dalam menangani kandidat.
Struktur feedback yang baik membantu kandidat memahami poin-poin penting yang Anda sampaikan. Anda bisa menggunakan pendekatan SBI (Situation-Behavior-Impact) atau model serupa:
Contoh penerapannya:
Pendekatan ini membantu feedback terdengar objektif dan jelas bagi kandidat.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana memberikan feedback interview yang efektif untuk kandidat IT:
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa feedback interview yang baik bukan hanya mengkritik, melainkan juga memberikan solusi untuk membantu kandidat berkembang.
Meskipun penting, memberikan feedback interview seringkali diabaikan karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kekhawatiran bahwa feedback bisa disalahartikan atau menimbulkan kesalahpahaman dengan kandidat.
Selain itu, proses memberikan feedback memerlukan waktu tambahan dari tim perekrut. Padahal, jika dilakukan dengan benar, feedback bisa menjadi investasi yang berdampak positif, baik bagi perusahaan maupun kandidat.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat melatih tim HR atau perekrut agar terbiasa memberikan feedback dengan profesional. Dengan pendekatan yang tepat, feedback akan lebih mudah diterima oleh kandidat.
Memberikan feedback interview memiliki manfaat jangka panjang, tidak hanya untuk kandidat tetapi juga bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya:
Baca juga: Bagaimana Menghadapi Kandidat IT yang Overqualified
Memberikan feedback interview setelah sesi wawancara adalah langkah penting dalam membangun proses rekrutmen yang lebih profesional dan produktif. Bagi kandidat IT, feedback yang spesifik, objektif, dan konstruktif menjadi bahan berharga untuk mempersiapkan diri di kesempatan berikutnya.
Sebagai perekrut, penting untuk selalu menyampaikan feedback dengan pendekatan positif, fokus pada solusi, dan disampaikan tepat waktu. Selain membantu kandidat berkembang, feedback yang baik juga memperkuat citra perusahaan di mata talenta IT.
Dengan memberikan feedback interview yang berkualitas, perusahaan bukan hanya merekrut talenta terbaik tetapi juga turut berkontribusi dalam membangun ekosistem IT yang lebih profesional dan siap bersaing di era digital.
Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!