Dalam era transformasi digital, data telah menjadi aset strategis bagi organisasi. Namun, data tidak serta-merta bernilai tanpa proses pengolahan yang tepat. Di sinilah peran Data Engineer dan Data Scientist menjadi sangat krusial. Keduanya sering disebut bersamaan, tetapi memiliki fungsi yang berbeda dan saling melengkapi. Jika Data Scientist bertugas mengekstraksi insight dan membuat model analitik, maka Data Engineer adalah fondasi yang memastikan data tersedia, bersih, terstruktur, dan dapat diolah secara efisien. Tanpa Data Engineer, workflow Data Scientist akan tersendat, tidak stabil, dan penuh hambatan teknis. Artikel ini akan membahas secara mendalam peran Data Engineer dalam mendukung workflow Data Scientist, mulai dari pengelolaan data, arsitektur sistem, hingga kolaborasi lintas tim.
Sebelum membahas bagaimana kolaborasi antara Data Engineer dan Data Scientist berjalan secara efektif, penting untuk memahami perbedaan mendasar dari masing-masing peran. Keduanya sama-sama bekerja dengan data, tetapi memiliki fokus, tanggung jawab, dan pendekatan yang berbeda. Data Scientist berfokus pada pengolahan dan pemanfaatan data untuk menghasilkan insight yang bernilai bagi bisnis. Lingkup pekerjaannya meliputi:
Dalam kesehariannya, Data Scientist bekerja erat dengan algoritma, eksperimen, dan proses analitik untuk menjawab pertanyaan bisnis. Sementara itu, Data Engineer berfokus pada membangun dan menjaga fondasi teknis agar data dapat digunakan secara optimal. Tanggung jawab utamanya mencakup:
Data Engineer bekerja di balik layar untuk memastikan data selalu tersedia, konsisten, dan dapat diakses dengan efisien. Singkatnya, Data Engineer menyiapkan dapur dan bahan masakan, sementara Data Scientist memasak, mengolah, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk insight yang bernilai bagi bisnis.
Baca juga: Bagaimana IT Support Membantu Karyawan Bekerja Lebih Efisien?
Banyak organisasi gagal memaksimalkan potensi data bukan karena kekurangan Data Scientist, melainkan karena tidak memiliki fondasi data yang kuat. Tanpa peran Data Engineer, data sering tersebar di berbagai sistem, memiliki format yang tidak konsisten, penuh duplikasi, bahkan ada yang hilang. Kondisi ini membuat proses analisis menjadi lambat, tidak efisien, dan rawan menghasilkan insight yang keliru.
Sebaliknya, dengan dukungan Data Engineer, Data Scientist dapat fokus pada hal yang paling bernilai, yaitu analisis, eksperimen, dan pengembangan model. Proses kerja menjadi lebih cepat, hasil analisis lebih akurat, serta dapat direplikasi dengan konsisten. Untuk memahami bagaimana peran ini berjalan secara konkret, penting melihat lebih jauh tahapan workflow Data Scientist dan bagaimana Data Engineer mendukung setiap proses di dalamnya sebagai berikut.
Workflow Data Scientist selalu dimulai dari data yang relevan dan dapat dipercaya. Pada tahap ini, Data Engineer memegang peran krusial dalam memastikan data tersedia dari berbagai sumber dan siap digunakan untuk kebutuhan analitik. Tanggung jawab utama Data Engineer meliputi:
Dengan pipeline data yang dirancang dengan baik, Data Scientist tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencari, menggabungkan, dan menyiapkan data secara manual, sehingga dapat langsung fokus pada analisis dan pengembangan model.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Data Scientist adalah kualitas data yang belum optimal atau “kotor”. Tanpa proses pembersihan yang baik, hasil analisis dan model yang dihasilkan berisiko tidak akurat. Di sinilah Data Engineer berperan penting dalam menyiapkan data melalui berbagai proses berikut:
Dengan proses ini, Data Scientist dapat langsung bekerja menggunakan data berkualitas tinggi tanpa harus melakukan pembersihan berulang, sehingga fokus dapat diarahkan pada analisis dan pengembangan model.
Dalam ekosistem data modern, Data Engineer bertanggung jawab merancang arsitektur penyimpanan data yang andal, terstruktur, dan mampu mendukung kebutuhan analitik jangka panjang. Beberapa komponen utama yang dikelola meliputi:
Dengan struktur penyimpanan yang tepat, Data Scientist dapat:
Tanpa arsitektur penyimpanan yang dirancang dengan baik, proses analisis data berpotensi menjadi lambat, tidak efisien, dan menimbulkan biaya operasional yang tinggi.
Agar dapat bekerja secara efektif, Data Scientist membutuhkan data yang tidak hanya lengkap, tetapi juga mudah digunakan dalam proses analisis sehari-hari. Kebutuhan utama tersebut mencakup:
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Data Engineer melakukan berbagai optimasi teknis, antara lain:
Melalui pendekatan ini, workflow Data Scientist dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh bottleneck teknis yang menghambat proses analisis dan pengambilan insight.
Dalam pengembangan model machine learning, Data Scientist membutuhkan data yang konsisten, terstruktur, dan siap digunakan untuk berbagai skenario eksperimen. Peran Data Engineer menjadi krusial dalam memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi melalui dukungan berikut:
Melalui kolaborasi ini, eksperimen yang dilakukan Data Scientist menjadi lebih terstruktur, efisien, dan scalable untuk kebutuhan bisnis jangka panjang.
Dalam lingkungan data modern, hasil analisis yang baik tidak hanya harus akurat, tetapi juga dapat direproduksi secara konsisten. Di sinilah peran Data Engineer menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keandalan workflow Data Scientist. Data Engineer membantu memastikan hal tersebut melalui:
Dengan pendekatan ini, model dan insight yang dikembangkan oleh Data Scientist dapat dijalankan ulang dengan hasil yang konsisten, dapat dipercaya, dan siap digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Kolaborasi yang kuat antara Data Engineer dan Data Scientist menjadi fondasi penting dalam membangun kapabilitas data yang berkelanjutan di dalam organisasi. Sinergi yang baik memastikan proses analitik berjalan efisien, relevan dengan kebutuhan bisnis, dan mudah dikembangkan seiring pertumbuhan data.
Kolaborasi yang ideal bersifat iteratif, transparan, dan berbasis kebutuhan bisnis. Data Scientist menyampaikan kebutuhan analitik dan insight yang ingin dicapai, sementara Data Engineer menerjemahkannya ke dalam pipeline dan sistem data yang scalable, stabil, dan siap mendukung analisis lanjutan.
Banyak hambatan kolaborasi muncul akibat ekspektasi yang tidak selaras, kurangnya dokumentasi, serta minimnya pemahaman lintas fungsi. Organisasi yang sukses mendorong Data Engineer dan Data Scientist untuk terlibat sejak awal proyek, menggunakan bahasa bisnis yang sama, dan berkolaborasi dalam perancangan struktur serta arsitektur data.
Pada akhirnya, kolaborasi yang terbangun dengan baik antara Data Engineer dan Data Scientist tidak hanya mempercepat proses analitik, tetapi juga meningkatkan kualitas insight dan dampaknya bagi pengambilan keputusan bisnis.
Ketika Data Engineer dan Data Scientist bekerja secara selaras dan terintegrasi, organisasi tidak hanya memperoleh insight yang lebih baik, tetapi juga keunggulan kompetitif yang nyata. Kolaborasi ini berdampak langsung pada berbagai aspek bisnis, di antaranya:
Sebaliknya, tanpa Data Engineer yang kompeten, Data Scientist cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk urusan teknis seperti pembersihan dan integrasi data, dibandingkan menghasilkan insight bernilai bagi bisnis.
Agar mampu mendukung workflow Data Scientist secara optimal dan berkelanjutan, seorang Data Engineer tidak hanya dituntut memiliki kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman menyeluruh terhadap kebutuhan analitik dan bisnis. Beberapa skill utama yang perlu dikuasai antara lain:
Selain kemampuan teknis tersebut, pemahaman terhadap kebutuhan dan cara kerja Data Scientist menjadi nilai tambah yang besar, karena mempercepat kolaborasi, mengurangi friksi teknis, dan meningkatkan kualitas insight yang dihasilkan.
Seiring meningkatnya kompleksitas data dan adopsi AI di berbagai industri, peran Data Engineer dan Data Scientist tidak lagi berjalan secara terpisah. Ke depan, kolaborasi keduanya akan semakin erat dan saling tumpang tindih, terutama dalam lingkungan data modern yang menuntut kecepatan, skalabilitas, dan automasi. Bahkan, di banyak organisasi teknologi dan data-driven company, mulai muncul peran-peran baru yang menjembatani kebutuhan teknis dan analitik, seperti:
Peran-peran ini lahir untuk menjawab kebutuhan bisnis yang semakin menuntut pipeline data end-to-end, dari ingestion hingga deployment model AI ke lingkungan produksi. Namun, terlepas dari evolusi jabatan dan teknologi yang digunakan, prinsip dasarnya tetap sama: tanpa fondasi data yang kuat dan terkelola dengan baik oleh Data Engineer, analitik lanjutan dan AI yang dikembangkan oleh Data Scientist tidak akan berjalan optimal.
Baca juga: Tanpa Business Analyst, Bisnis Bisa Kehilangan Arah
Peran Data Engineer dalam mendukung workflow Data Scientist tidak dapat dipandang sebelah mata. Data Engineer adalah arsitek sistem data yang memastikan Data Scientist dapat bekerja secara efisien, akurat, dan scalable. Kolaborasi yang solid antara Data Engineer dan Data Scientist bukan hanya soal teknis, tetapi juga strategi bisnis. Organisasi yang memahami dan menginvestasikan peran ini akan memiliki keunggulan kompetitif dalam pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis insight. Dengan kata lain, Data Scientist mungkin terlihat di panggung depan, tetapi Data Engineer adalah fondasi yang membuat semuanya berjalan.
Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU Konsultan!