Dalam dua puluh tahun terakhir, dunia telah menyaksikan kemajuan yang luar biasa dalam teknologi. Transformasi digital muncul di hampir semua aspek kehidupan, termasuk cara kita bekerja, berbelanja, belajar dan berinteraksi sosial.
Dalam zaman revolusi industri 4.0, setiap aspek kehidupan terpengaruh oleh teknologi yang mendorong perubahan digital dalam aktivitas serta proses bisnis di berbagai sektor. Ini menghasilkan berbagai inovasi teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). Fungsi teknologi IoT juga memunculkan adanya Cloud Computing dan Big Data. Dengan kemajuan teknologi informasi, saat ini setiap perangkat dapat dengan mudah terhubung ke jaringan komputer seperti internet.
Namun, seiring dengan cepatnya digitalisasi, risiko keamanan semakin meningkat. Di sinilah keamanan siber menjadi perisai utama dalam menjaga data, privasi, dan sistem dari serangan kejahatan digital.
Menurut KOMDIGI, informasi yang dikumpulkan oleh pemerintah dari November 2024 sampai Januari 2025, tercatat kerugian finansial akibat kejahatan siber mencapai Rp 476 miliar dan sampai pertengahan 2025, tercatat 1,2 juta aduan penipuan digital yang diterima dalam sistem pengaduan masyarakat.
Sebenarnya apa itu kejahatan siber? menurut CISCO, cybersecurity (kejahatan siber) adalah praktik melindungi sistem, jaringan, dan program dari serangan digital. Cybersecurity biasanya ditujukan untuk mengakses, mengubah, atau menghancurkan informasi sensitif, memeras uang dari pengguna, atau mengganggu operasional proses bisnis.
Berikut ini 5 jenis kejahatan siber yang sering dijumpai:
Baca juga: Roadmap AI: Indonesia Menuju Era Kecerdasan Buatan
Serangan siber dapat menyebabkan berbagai ancaman serius, baik untuk individu maupun instansi. Risiko ini dapat berupa kerugian uang, pencurian informasi pribadi, hingga gangguan pada sistem operasional yang penting. Memahami risiko ini krusial untuk melindungi dari ancaman yang ada baik untuk diri sendiri atau bagi perusahaan tempat kita bekerja.
Berikut beberapa bahaya apabila sampai terkena serangan siber:
Informasi pribadi (KTP, nomor telepon, rekening bank) dapat disalahgunakan untuk penipuan, kredit ilegal, atau pencurian identitas. Penipu bisa memanfaatkan data ini untuk membuka rekening bank palsu, mengajukan kredit, atau bahkan melakukan kejahatan atas nama pihak yang dirugikan.
Penipuan internet, pencurian uang, atau biaya pemulihan sistem yang tinggi. Perusahaan dapat menderita kerugian miliaran rupiah akibat waktu mati atau biaya tebusan untuk memulihkannya.
Sistem perusahaan dapat terhenti karena serangan DDoS atau malware. Operasional yang terhenti dapat menghentikan seluruh kegiatan bisnis, mulai dari produksi hingga pelayanan pelanggan, yang berdampak pada efisiensi dan untung.
Kepercayaan pelanggan bisa lenyap sepenuhnya jika informasi mereka bocor. Dampak ini dapat bersifat jangka panjang dan sulit untuk diperbaiki. Perusahaan yang mengalami serangan seringkali kesulitan untuk memperbaiki reputasi publik.
Dari berbagai macam jenis dan risiko kejahatan siber, tentunya terdapat cara untuk mengatasi dan mencegah agar kita terhindar dari kejahatan siber. Apa saja metode yang bisa dilakukan?
Untuk menghindari kejahatan siber, terdapat tiga metode paling efektif yang perlu diterapkan oleh individu maupun organisasi, yaitu:
Beberapa cara di atas apabila dilakukan dengan hati hati, ancaman kejahatan siber akan lebih cepat untuk dicegah.
Pada akhirnya, edukasi dan kesadaran setiap karyawan atau anggota tim terhadap kejahatan siber adalah salah satu investasi terpenting yang bisa dilakukan oleh sebuah organisasi karena, sekuat apapun sistem keamanan yang dibangun, manusia sering kali menjadi titik terlemah dalam rantai pertahanan siber.
Baca juga: DTI-CX 2025: Berbagi Cerita, Solusi Hingga Kolaborasi
Pada 4 September 2025, FRC Ecosystem bekerjasama dengan SiberMate melaksanakan webinar dengan topic “Cyber Security Awareness: Perlindungan Perusahaan dari Ancaman Serangan Digital”.
Dalam kelas online tersebut bersama Bapak Yosep Pangaribuan (Senior Business Development Manager - SiberMate), kami banyak membahas berbagai hal mengenai ancaman kejahatan siber hingga bagaimana solusi mengatasinya. Bagi anda yang tertinggal pada sesi tersebut, selengkapnya kelas “Cyber Security Awareness: Perlindungan Perusahaan dari Ancaman Serangan Digital” dapat dilihat pada tautan berikut
Bersamaan dengan webinar tersebut, FRC Ecosystem bersama SiberMate memiliki program khusus promo untuk teman teman FRC Ecosystem. Adapun detail promo dan cara klaim promonya dapat disimak pada tautan berikut https://bit.ly/Promo_SiberMate