Dalam dunia rekrutmen modern, Behavioral Interview telah menjadi salah satu metode paling efektif untuk menemukan talenta terbaik. Teknik ini membantu HR, Talent Source, dan Talent Acquisition tidak hanya menilai kemampuan teknis kandidat, tetapi juga memahami bagaimana mereka akan berperilaku dalam situasi kerja nyata. Dengan kompetisi yang semakin ketat untuk mendapatkan kandidat berkualitas, memahami dan menerapkan teknik behavioral interview dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan.
Behavioral Interview berfokus pada pengalaman masa lalu kandidat sebagai indikator kinerja masa depan. Prinsip dasarnya adalah bahwa perilaku dan tindakan di masa lalu adalah prediktor terbaik untuk perilaku di masa mendatang. Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 teknik behavioral interview yang efektif untuk membantu Anda mendapatkan talenta terbaik.
Baca Juga: Pentingnya Employer Value Proposition (EVP) dalam Rekrutmen
Langkah pertama dalam menerapkan behavioral interview adalah mengidentifikasi kompetensi kunci yang diperlukan untuk posisi yang akan diisi. Kompetensi ini bisa berupa keterampilan teknis, seperti penguasaan software tertentu, atau soft skills seperti kepemimpinan, kerjasama tim, dan keterampilan komunikasi.
Sebagai contoh, jika Anda mencari seorang manajer proyek, kompetensi yang mungkin diperlukan termasuk manajemen waktu, kemampuan delegasi, dan penyelesaian konflik. Dengan memahami kompetensi ini, Anda dapat menyusun pertanyaan yang tepat untuk menggali pengalaman kandidat.
Setelah mengidentifikasi kompetensi kunci, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan yang spesifik dan terarah. Pertanyaan harus dirancang untuk mendorong kandidat menceritakan pengalaman mereka yang relevan dengan kompetensi tersebut.
Contohnya, alih-alih menanyakan "Apakah Anda mampu bekerja dalam tim?", lebih baik bertanya "Ceritakan tentang pengalaman ketika Anda harus bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Apa peran Anda dan apa hasilnya?"
Contoh Pertanyaan Kompetensi
Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana kandidat menerapkan kompetensi dalam situasi nyata.
Metode STAR adalah kerangka kerja yang membantu kandidat memberikan jawaban yang terstruktur dan komprehensif. STAR adalah akronim dari:
Sebagai pewawancara, Anda dapat menjelaskan metode STAR kepada kandidat sebelum wawancara dimulai. Ini membantu mereka memberikan jawaban yang lebih terstruktur. Selama wawancara, jika kandidat memberikan jawaban yang terlalu umum, Anda dapat mengarahkan mereka dengan pertanyaan lanjutan seperti:
Dengan menggunakan metode STAR, Anda mendapatkan gambaran lengkap tentang bagaimana kandidat menangani situasi tertentu. Ini memudahkan Anda untuk menilai kompetensi dan potensi mereka secara objektif. Jawaban yang terstruktur juga memudahkan perbandingan antara kandidat satu dengan yang lain.
Behavioral interview bertujuan untuk memahami bagaimana kandidat bertindak dalam situasi kerja nyata. Oleh karena itu, penting untuk meminta mereka memberikan contoh konkret dari pengalaman masa lalu. Hindari pertanyaan hipotetis seperti "Apa yang akan Anda lakukan jika...?" dan fokus pada "Ceritakan tentang saat ketika..."
Pertanyaan terbuka mendorong kandidat untuk berbicara lebih detail dan memberikan informasi lebih banyak. Contoh pertanyaan terbuka meliputi:
Dengan pertanyaan ini, Anda memberi ruang bagi kandidat untuk mengeksplorasi pengalaman mereka dan menunjukkan keterampilan mereka.
Saat kandidat menjawab, perhatikan detail yang mereka berikan. Apakah mereka mampu menjelaskan situasi dengan jelas? Apakah tindakan yang mereka ambil relevan dan efektif? Bagaimana hasil akhirnya? Jawaban yang komprehensif menunjukkan refleksi diri dan kesadaran akan peran mereka dalam situasi tersebut.
Bahasa tubuh dan komunikasi non-verbal dapat memberikan wawasan tambahan tentang kandidat. Gerakan tangan, postur, kontak mata, dan ekspresi wajah dapat menunjukkan kepercayaan diri, antusiasme, dan kejujuran.
Saat mengobservasi bahasa tubuh, penting untuk mempertimbangkan konteks budaya dan individu. Beberapa kandidat mungkin merasa gugup, sehingga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman selama wawancara. Jika ada ketidaksesuaian antara komunikasi verbal dan non-verbal, Anda dapat mengeksplorasi lebih lanjut dengan pertanyaan tambahan.
Untuk memastikan konsistensi, siapkan daftar pertanyaan standar yang akan diajukan kepada semua kandidat. Ini memudahkan Anda dalam membandingkan jawaban dan mengevaluasi setiap kandidat secara adil.
Selama wawancara, buat catatan detail tentang jawaban kandidat. Setelah semua wawancara selesai, tinjau kembali catatan tersebut untuk membandingkan kompetensi dan kecocokan setiap kandidat.
Baca juga: Teknik Sourcing Kandidat yang Mudah untuk Rekruter Pemula
Behavioral interview adalah alat yang sangat efektif dalam menemukan talenta terbaik. Dengan menerapkan kelima teknik di atas, HR, Talent Source, dan Talent Acquisition dapat menggali lebih dalam tentang kemampuan dan potensi kandidat.
Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik ini, Anda tidak hanya meningkatkan kualitas proses rekrutmen tetapi juga memastikan bahwa talenta yang direkrut benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Anda bisa mengunjungi MSBU, layanan IT staffing dan rekrutmen yang dapat membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik dengan lebih aman dan efisien.