whatsapp btn

11 Tools untuk Produktivitas Data Analyst dan Data Scientist

Hastin Lia • 26 September 2024 - 4 Min min read | Technology

Data Analyst

Pengolahan data menjadi salah satu komponen paling penting untuk menghasilkan insight yang berharga bagi bisnis dan penelitian. Baik seorang Data Analyst maupun Data Scientist, mereka memerlukan tools yang tepat untuk menganalisis, mengelola, dan memvisualisasikan data dengan efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas 11 tools data science yang paling banyak digunakan untuk membantu tugas-tugas tersebut.

Baca juga: Perbedaan Data Analyst dan Data Science yang Harus Kamu Tahu

1. Python

Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer dalam dunia data science. Keunggulan utama Python adalah fleksibilitas dan banyaknya pustaka yang mendukung data analysis dan machine learning seperti Pandas, NumPy, Scikit-Learn, dan TensorFlow. Selain itu, Python juga mudah dipelajari oleh pemula, menjadikannya pilihan utama baik bagi Data Analyst maupun Data Scientist.

2. R

R adalah bahasa pemrograman lain yang sangat populer di kalangan Data Scientist, terutama dalam dunia akademik dan riset statistik. R memiliki kemampuan statistik yang kuat dan pustaka seperti ggplot2 untuk visualisasi, serta dplyr untuk manipulasi data. R sering digunakan untuk analisis data eksploratif dan pengembangan model statistik.

3. SQL

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengelola dan mengambil data dari database relasional. Data Analyst dan Data Scientist menggunakan SQL untuk query data, membersihkan data, serta mengekstrak informasi yang relevan dari dataset besar. Tool ini penting untuk berinteraksi dengan database seperti MySQL, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server.

4. Tableau

Tableau adalah tool visualisasi data yang sangat kuat dan intuitif, digunakan untuk membuat dashboard interaktif dan laporan visual. Dengan Tableau, Data Analyst dapat dengan mudah menganalisis data dan mengkomunikasikan insight kepada pemangku kepentingan tanpa memerlukan kemampuan coding yang tinggi. Tool ini juga mendukung integrasi dengan berbagai sumber data.

5. Power BI

Mirip dengan Tableau, Power BI adalah tool visualisasi data yang dikembangkan oleh Microsoft. Power BI memungkinkan integrasi dengan produk Microsoft lainnya seperti Excel dan Azure, serta menyediakan fitur untuk mengimpor dan menganalisis data dari berbagai sumber. Power BI juga sering digunakan untuk membuat dashboard bisnis yang mudah dipahami oleh manajemen.

6. Jupyter Notebook

Jupyter Notebook adalah platform open-source yang memungkinkan Data Scientist untuk membuat dan berbagi dokumen yang berisi kode live, visualisasi, dan penjelasan naratif. Notebook ini sering digunakan untuk eksperimen machine learning, data cleaning, dan eksplorasi data secara interaktif. Dukungan Python dan R membuat Jupyter sangat fleksibel bagi berbagai kebutuhan analisis data.

7. Google Analytics

Google Analytics adalah tool berbasis web yang banyak digunakan oleh Data Analyst yang bekerja di bidang digital marketing atau e-commerce. Tool ini membantu pengguna melacak dan menganalisis perilaku pengguna di website, seperti kunjungan halaman, konversi, dan sumber trafik. Insight yang dihasilkan dari Google Analytics membantu dalam pengambilan keputusan terkait kampanye pemasaran digital.

8. Apache Hadoop

Apache Hadoop adalah framework open-source yang digunakan untuk penyimpanan dan pemrosesan data skala besar (big data). Hadoop memungkinkan distribusi penyimpanan data di berbagai server dan mampu memproses volume data yang sangat besar secara efisien. Data Scientist yang bekerja dengan big data sering menggunakan Hadoop dalam pengembangan model machine learning atau analisis data masif.

9. Apache Spark

Seperti Hadoop, Apache Spark juga digunakan untuk pemrosesan data skala besar. Namun, Spark lebih cepat dalam memproses data karena menggunakan RAM untuk komputasi dibandingkan dengan disk-based processing di Hadoop. Spark sering digunakan oleh Data Scientist untuk membangun pipeline machine learning dan analisis big data secara real-time.

10. KNIME

KNIME (Konstanz Information Miner) adalah platform open-source untuk data analytics, reporting, dan integrasi. KNIME menawarkan antarmuka drag-and-drop yang memudahkan penggunanya untuk menggabungkan, membersihkan, dan menganalisis data tanpa memerlukan keterampilan coding. Tool ini sangat cocok bagi Data Analyst yang ingin melakukan pemodelan data tanpa kompleksitas pemrograman.

11. TensorFlow

TensorFlow adalah framework open-source yang dikembangkan oleh Google untuk mengembangkan dan melatih model machine learning dan deep learning. Tool ini sangat populer di kalangan Data Scientist yang bekerja pada proyek-proyek AI, seperti image recognition, natural language processing, dan neural networks. TensorFlow menyediakan berbagai tools yang fleksibel untuk pengembangan model dari skala kecil hingga besar.

Baca juga: Peran IT Service Kelola Infrastruktur untuk Kemajuan Bisnis

Kesimpulan

Pemilihan tools yang tepat sangat penting bagi Data Analyst dan Data Scientist untuk menyelesaikan tugas mereka dengan efisien. Python dan R unggul sebagai bahasa pemrograman utama, sementara tool visualisasi seperti Tableau dan Power BI mempermudah pemahaman data. Untuk kebutuhan big data, Hadoop dan Spark menjadi andalan, sementara Google Analytics membantu dalam analisis digital. Dengan memanfaatkan tools yang sesuai, baik Data Analyst maupun Data Scientist dapat mengoptimalkan proses analisis dan menghasilkan insight yang berharga bagi bisnis.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!

Bagikan Artikel Ini

Subscribe to our newsletter!